Pacitanku.com, ARJOSARI – Desa Mangunharjo, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan terus mengupayakan pencegahan dan menurunkan angka stunting atau gizi buruk di kawasan tersebut.
Hal itu dilakukan dengan gerakan peduli stunting warga Desa Mangunharjo bersinergi dalam pengupayaan penurunan angka stunting.
Deli, salah satu bidan dari desa Mangunharjo saat dikonfirmasi Pacitanku.com pada Rabu (1/11/2023) mengatakan anak dikatakan stunting bila selama 3 bulan berat badan, tinggi badan tidak tambah sama sekali.
Adapun, kata Deli, penyebab dari adanya stunting itu sediri berasal dari pola makan sang ibu, terutama ibu menyusui.
Dapat dilihat sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP) jika pola makan tidak baik seperti suka mie instan dan tidak suka sayur nanti juga akan berpengaruh pada Air Susu Ibu (ASI) yang dihasilkan saat sudah punya anak. Jadi kesimpulannya penyebab stunting itu dari pola makan dan pola asuh ibu.
“Dari BKKBN juga sudah mengadakan pendampingan dan penyuluhan dari remaja maupun calon pengantin di Desa Mangunharjo. Meskipun sudah ada penyuluhan kesadaran diri individu memang kurang terhadap stunting,”jelas dia.
Tidak hanya itu, Deli mengatakan bahwa di Desa Mangunharjo memberikan anggaran untuk balita setiap kali berposyandu.
Selain itu, kata Deli, beberapa kegiatan lain juga ada seperti program yang bekerja sama dengan BKKBN untuk menurunkan angka stunting yaitu Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).
Kegiatan SOTH dilaksanakan selama 7 pertemuan dalam setiap minggunya diadakan selama 1 kali dengan diikuti oleh ibu-ibu yang masih memiliki balita.
“Upaya ini dilakukan dan dapat dilihat dalam tahun ini jumlah anak yang masuk dalam angka stunting terdapat 10 balita di Desa Mangunharjo dan itu merupakan angka yang rendah,”pungkasnya.