Desa Kemuning Gelar Festival Budaya Kirab Junjung Drajat Sendang Kamulyan Jenderal Sudirman

oleh -804 Dilihat
Masyarakat Desa Kemuning, Kecamatan Tegalombo menggelar Festival Budaya Kirab Junjung Drajat Sendang Kamulyan. Kegiatan yang digelar di Dusun Grigak, Desa Kemuning tersebut dilaksanakan pada Senin (16/10/2023). (Foto: Istimewa)

Pacitanku.com, TEGALOMBO – Masyarakat Desa Kemuning, Kecamatan Tegalombo menggelar Festival Budaya Kirab Junjung Drajat Sendang Kamulyan. Kegiatan yang digelar di Dusun Grigak, Desa Kemuning tersebut dilaksanakan pada Senin (16/10/2023).

Dalam festival tersebut, nampak para penari diiringi oleh tayub dan juga reyog Ponorogo.

Acara tersebut juga mendapat sambutan positif dari perwakilan Pemkab Pacitan, Camat Tegalombo Nur Subhan.

Dalam sambutannya, Nur mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya mengingat budaya bisa mendorong perputaran ekonomi.

Masyarakat Desa Kemuning, Kecamatan Tegalombo menggelar Festival Budaya Kirab Junjung Drajat Sendang Kamulyan. Kegiatan yang digelar di Dusun Grigak, Desa Kemuning tersebut dilaksanakan pada Senin (16/10/2023). (Foto: Istimewa)

“Hal semacam ini memang sangat-sangat harusnya dilestarikan agar tidak putus oleh gerusan pergantian jaman, dan tentunya acara seperti ini sangat sesuai dengan anjuran mas bupati pacitan untuk mendorong perputaran ekonomi ditinggat desa itu sediri,”kata Nur Subhan.

Perputaran ekonomi tersebut, kata dia, adalah banyaknya pedagang yang berjualan dalam event kebudayaan di tingkat desa.

“Dengan adanya acara ini yang merasakan senang tidak hanya dari penontonnya saja, tetapi dari pedagang pecel, yo pedagang dawet, yo pedagang lontong yang bisa guya-guyu dagangannya habis,”jelasnya.

Festival ini sendiri baru kali pertama digelar bertempat Dusun Grigak, Desa Kemuning, Kecamatan Tegalombo.

Merupakan wujud pelestarian budaya yang harus di uri-uri agar tidak putus oleh pergantian zaman. Hal ini juga mencontohkan kepada kawula muda untuk selalu peka terhadap pelestarian budaya.

Dinamakan Junjung Drajat Sendang Kamulyan Jendral Sudirman, menurut cerita turun menurun dari simbah buyut disana merupakan petilasan jalur yang dilewati oleh Jenderal Sudirman pada saat melakukan perang gerilya melawan penjajah.

Disana terdapat sumber air yang tidak mengering meskipun di musim kemarau.

Menurut keterangan warga setempat, sumber air tersebut memiliki beberapa keistimewaan.

No More Posts Available.

No more pages to load.