Mampir di Kedai Mak Lampir Ngadirojo, Meski Nama Sangar, Tapi Harga Ramah di Kantong

oleh -21 Dilihat
KEDAI MAK LAMPIR. Daftar menu di kedai Mak Lampir yang terletak di Dusun Krajan, Desa Wonodadi Kulon, Ngadirojo. (Foto: Resi Wulandari/Pacitanku)

Pacitanku.com, NGADIROJO – Berbagai cara dilakukan oleh para pelaku usaha untuk menarik minat pelanggan datang ke lokasi usahanya.

Seperti yang dilakukan oleh pasangan suami istri yang bernama Jematin dan Nano, warga Desa Wonodadi Kulon, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan ini.

Meski namanya sangar, namun siapa sangka kedai ini ramai dikunjungi pelanggan. Sebab di kedai ini, selain harga ramah di kantong, juga memiliki sejumlah menu andalan serta fasilitas lainnya, seperti karaoke.

Jematin, pemilik kedai mengatakan awalnya kedai Mak Lampir miliknya berada di Dusun Kraket, Desa Wonodadi Wetan, Ngadirojo Pacitan. Kedai ini dikelola oleh Jematin dan Nano sejak tanggal 20 Desember 2020.

Kemudian, pemilik kedai kedai Mak Lampir tersebut memindahkan tempat usahanya tersebut di Dusun Krajan, Desa Wonodadi Kulon, Ngadirojo.

Banyak beragam menu yang disajikan di kedai tersebut beragam, mulai dari gorengan dengan harga murah, berbagai olahan nasi, Mie, Ayam serta masih banyak lagi varian menu ramah kantong lainnya.

Masyarakat berdatangan ke kedai ini, selain nama yang unik, juga karena harga yang dikenakan juga terjangkau dan disertai dengan fasilitas karaoke serta akan di tambah dengan musola yang masih proses pembangunan.

“Pelanggan yang datang juga tidak tanggung-tangung, dari mulai orang Ngadirojo itu sendiri, Pacitan kota serta Ponorogo sudah pernah mampir dalam kedai kami,”kata Jematin, Minggu (6/8/2023) di Ngadirojo.

Terkait penamaan, Jematin dan Nano sengaja menamai kedainya dengan nama tokoh film populer di era 80-90’an itu bukan tanpa sebab.

Hal itu dikarenakan pengalaman Jematin saat mengikuti seni budaya kethoprak yang berperan menjadi mbok Emban yang di rias menyerupai Mak Lampir sehingga banyak teman memanggilnya Mak Lampir sehingga menjadi salah satu inpirasi nama dari kedai tersebut.

Untuk omzet, Jematin mengaku sempat melejit. Dimana, kata dia, melejit dalam sehari bisa mencapai minimal 1 juta dalam pencapaiannya.

Tempatnya yang nyaman dan mudah dicari memudahkan pelanggan untuk mampir di kedai Mak Lampir tersebut.

“Kami harapkan dengan kedai ini juga bisa membantu dan memberikan peluang lowongan kerja untuk saudara sekitar,”pungkas Jematin.

No More Posts Available.

No more pages to load.