Jelang Idul Adha, Kewaspadaan Terhadap Penyakit Mulut dan Kuku Pada Ternak Harus Ditingkatkan

oleh -0 Dilihat
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pamudji. (Foto: Sulthan Shalahuddin/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pacitan Pamudji mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak yang belakangan terjadi, utamanya di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Meski di Pacitan belum ditemukan kasus PMK, Pamudji menilai kewaspadaan akan kemungkinan tertularnya PMK terhadap ternak di Pacitan perlu ditingkatkan, apalagi dalam kurun waktu dua bulan kedepan Hari Raya Idul Adha akan tiba.

“Mendekati Idul Adha, kewaspadaan terhadap PMK ini harus kita tingkatkan, jangan sampai nanti ternak yang disembelih saat Idul Adha itu terjangkit PMK, kita jaga semua, dan ini sangat membutuhkan partisipasi dari seluruh peternak dan masyarakat,”kata Pamudji, Kamis (12/5/2022) di Pacitan.

Salah satu bentuk partisipasi dari peternak, kata Pamudji, adalah dengan peningkatan pemberian asupan makan pada ternaknya.

“Yang harus dilakukan masyarakat khususnya peternak adalah meningkatkan pemberian asupan pakan, karena peningkatan gizi dan kecukupan gizi bagi ternak itu dapat meningkatkan imunitasnya sehingga tidak mudah tertular,”jelasnya.

Pamudji menyebut terjangkitnya ternak di sejumlah daerah di Jatim ini disebabkan akibat virus jenis baru PMK.

“Kalau PMK sampai merebak dimana-mana, dampaknya sangat luas secara ekonomi, karena ekspor kita juga akan terganggu, impor kita juga akan terganggu, kondisinya seperti itu, ya dimungkinkan penularannya sangat cepat karena disebabkan oleh virus,”jelasnya.

Selain itu, Pamudji mengatakan Pemkab juga sudah dan akan terus melakukan sejumlah upaya pencegahan terhadap PMK ini.

Salah satunya, kata dia, adalah dengan pemberlakuan surat keterangan sehat ternak dari luar daerah, yang saat ini sudah diberlakukan.

“Sebenarnya (surat keteranagan sehat) itu sudah diberlakukan, hanya memang kita memberi toleransi, tapi kalau nanti toleransi disalahgunakan mungkin harus kuta ketatkan lagi, prinsipnya hanya untuk pengendalian penyakit, karena penyakit ternak ini oleh virus ini cepat penyebarannya,”papar Pamudji.

Tak hanya itu, Pamudji mengatakan pihaknya juga sudah bekerja sama dengan TNI dan Polisi membantu pencegahan penyakit ternak ini.

“Untuk saat ini dari kepolisian maupun dari TNI menerjunkan babinsa dan babinkamtibmas untuk mengecek ke wilayahnya, yang pasar hewan yang mempuyai ternak yang memungkinkan terkena ini, kita melakukan pengecekan melalui babinsa dan babinkamtibmas,”pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.