Banyak Titik Longsor Sepanjang Jalur Tegalombo, Polres Pacitan Minta Pengendara Waspada

oleh -0 Dilihat
Longsor terjadi di jalur Tegalombo, kemarin. (Foto: Jatmiko/Info Pacitan)
Longsor terjadi di jalur Tegalombo, kemarin. (Foto: Jatmiko/Info Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Gangguan di jalan raya Ponorogo-Pacitan bertambah. Kemarin (2/2), kembali terjadi longsor di titik longsor lama di Desa/Kecamatan Tegalombo. Material longsor menutup hingga setengah badan jalan. Selain longsor, juga ada jalan amblas sepanjang 15 meter di desa yang sama. Sejauh ini titik jalan amblas hanya diberi pengaman tong dan bambu.

Pengguna jalan diminta hati-hati ketika melintas. ‘’Hampir sepanjang jalan raya Ponorogo-Pacitan di Tegalombo itu rawan longsor dan amblas. Harus waspada meski tidak ada titik baru,’’ ungkap Kasatlantas Polres Pacitan, AKP Jumianto Nugroho, dilansir dari Radar Madiun, Sabtu (4/2/2017).

Data terakhir yang dimiliki Nugroho, dua titik longsor dan amblas di Tegalombo merupakan yang paling gres terjadi. Selain kedua titik, ada sekitar lima titik longsor lain di sepanjang jalan Ponorogo-Pacitan dari Tegalombo, Arjosari, hingga masuk wilayah Kecamatan Pacitan.

Menurut Nugroho, geografi di sepanjang jalan tersebut yang berupa tebing memang menimbulkan ancaman longsor dan tanah amblas. ‘’Untuk itu, ketika hujan atau malam, wajib lebih berhati-hati. Lebih baik menunggu reda baru melintas ketika di dekat titik longsoran atau tanah amblas,’’ sarannya.

Kondisi rawan tersebut mau tidak mau membuat Nugroho turun tangan. Pihaknya sejauh ini sudah menambah lima papan imbauan di sepanjang jalan raya tersebut. Papan imbauan dipasang di sekitar titik terjadinya longsoran. Harapannya, pengguna jalan lebih waspada usai membaca imbauan tersebut. ‘’Kami beri penjelasan sepanjang berapa kilometer titik rawan longsornya. Agar pengguna jalan dapat lebih detil mengetahui kondisi jalan yang dihadapi,’’ terangnya.




Selain papan imbauan, satlantas juga memasang stiker fosfor. Stiker tersebut dipasang di pengaman tepi jalan dan di atas badan jalan, mulai dari Gemaharjo, Tegalombo, hingga masuk ke wilayah Pacitan. Sebab, kondisi jalan ketika malam jauh lebih berbahaya karena minim penerangan jalan.

Pun, ada beberapa titik yang tidak memiliki pengaman di tepi jurang. Dengan adanya stiker fosfor itu, diharap dapat menjadi panduan lantaran bisa menyala ketika disorot lampu kendaraan. ‘’Stiker fosfor itu seperti panduan bagi pengguna jalan karena peneranganya memang minim di sepanjang jalur Ponorogo-Pacitan,’’ ujar Nugroho.