Pacitanku.com, PACITAN – Produk gula aren dari Desa Temon, Kecamatan Arjosari kini semakin memperlebar wilayah pemasarannya.
Hal ini dikarenakan Desa Temon baru saja terpilih jadi desa devisa binaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersamaan dengan desa Punjung, Kecamatan Kebonagung dengan produk jahe gajahnya.
Program desa devisa ini dibuat oleh LPEI guna meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dan mengembangkan komoditas unggulan berorientasi ekspor. Setidaknya sudah ada ratusan desa dengan berbagai komoditas yang dibina, tersebar di seluruh Indonesia.
Pemilik produk gula aren Temon I Gusti Ayu Ngurah Megawati mengatakan pihaknya merasa beruntung dan bangga bisa jadi salah satu desa terpilih untuk dibina.
Perempuan yang akrab disapa Mega ini mengaku siap untuk mengikuti bimbingan dan mencapai target yang diminta. Mengingat, kata dia, kriteria untuk jadi desa binaan sendiri harus melalui serangkaian proses yang tidak mudah.
“Tentu mas (wartawan, red) ada target yang harus dicapai, tapi dengan adanya bimbingan serta tambahan peralatan produksi dari LPEI, Insya Allah kami siap dan yakin untuk dapat meningkatkan produksi kami,”kata Mega, Jumat (25/8/2023) di Pacitan.
Mega mengatakan, dirinya bersama tim juga sudah menghitung jika dengan kemampuan saat ini mampu menghasilkan 1 hingga 1,5 ton setiap bulannya. Itu pun, kata dia, masih bisa ditingkatkan hingga lebih dari 2 ton untuk memenuhi permintaan pasar yang masuk.
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang secara resmi membuka pendampingan di gedung Karya Darma, Kamis (24/8/2023) siang mengatakan, keberhasilan Desa Temon dan Desa Punjung masuk pendampingan desa devisa diharapkan bisa menginspirasi desa-desa lain yang juga memiliki potensi yang dapat dikembangkan.
“Untuk pelaku usaha jangan lelah mengikuti program-program dari pemerintah atau swasta karena dari program tersebut pasti akan memberi manfaat,”kata pria yang akrab disapa Mas Aji ini.
Mas Aji mengatakan, Pemerintah daerah sendiri akan terus mendukung program-program bagi para pelaku usaha untuk berkembang lebih.
Pemerintah daerah sendiri akan terus mendukung program-program bagi para pelaku usaha untuk lebih berkembang.
Untuk itu, Bupati minta dinas terkait untuk menggali lagi potensi lain di Pacitan yang berpeluang ekspor untuk dibina. Mas Aji juga minta para pelaku usaha untuk proaktif dan tidak banyak menunggu.
Sementara, menurut Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI Sofyan Irianto Naibaho, penetapan Desa Devisa berdasar paremeter kajian yang disusun oleh IPB meliputi keunikan produk, potensi pasar, spesifikasi dan kualitas produk, proses produksi, kapabilitas finansial, potensi desa, manajemen bisnis dan infrastruktur.
Sofyan mengatakan bentuk pendampingan desa devisa yang akan diberikan antara lain berupa penguatan kelembagaan, pelatihan teknis, akses pasar, dan penyediaan sarana produksi dalam rangka peningkatan kapasitas sehingga siap ekspor secara mandiri.
Video Ini Cerita Perjuangan Pengelola Gula Aren Temon Arjosari