Kasus Leptospirosis Meningkat, Dinkes Pacitan Berikan Atensi Khusus

oleh -0 Dilihat
Plt Kadinkes Pacitan Daru Mustiko Aji
Plt Kadinkes Pacitan Daru Mustiko Aji. (Foto: Sulthan Shalahuddin/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Warga Pacitan harus lebih waspada saat beraktifitas di luar rumah. Hal ini karena penyakit leptospirosis yang mengintai. Terhitung sejak Januari lalu, setidaknya 114 warga di sembilan kecamatan telah terinfeksi bakteri leptospira. Dan sebanyak enam penderita di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Plt Kadinkes Pacitan Daru Mustiko Aji mengatakan, seluruh kasus tersebut terungkap dari hasil uji sebanyak 178 sampel yang telah dilakukan oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya hingga Kamis (2/3) lalu. Untuk kasus meninggal tercatat ditemukan di Nawangan, Tegalombo dan Sudimoro ‘’Mereka yang meninggal itu karena ada komorbid dengan sakit lain,’’ katanya kemarin (3/3).

Kendati kasus leptospirosis terus meningkat dalam kurun waktu dua bulan terakhir, namun pihaknya memastikan peristiwa ini belum tergolong kejadian luar biasa (KLB). Sebab, pada tahun lalu dalam periode waktu yang sama tercatat ada 89 kasus leptospirosis. Sedangkan, pada Februari tahun ini (2023) terdapat 79 kasus. ‘’Meski tidak ditetapkan sebagai KLB (sementara), kami tetap berikan atensi khusus guna pencegahan dan menahan sebaran penyakit (leptosprosis) ini,’’ ujarnya.

Berdasarkan hasil kajian dan penyelidikan epidemiologi, kasus ini banyak dijumpai di wilayah perbukitan dan kawasan pertanian. Sebab, mayoritas penderitanya merupakan petani. ‘’Saat ini, masih ada dua pasien yang dirawat di Ponorogo dan sudah terpantau membaik. Sedangkan, penderita lain di sejumlah puskesmas di Pacitan sudah sembuh dan diperbolehkan untuk pulang,’’ ungkap Daru menutup sesi wawancara dengan wartawan

Selain pencegahan dengan obat dan sosialisasi kepada masyarakat, pihaknya juga bekerja sama dengan masyarakat untuk membasmi tikus. “Sudah mas, kemarin sudah dilaksanakan dan minggu depan sepertinya akan kembali digelar” (TON/AF)