Disorot Soal Aksi Ngamen, Bupati Pacitan Jelaskan Aksi Galang Dana yang Sukses Kumpulkan Rp31 Juta Tersebut

oleh -0 Dilihat
SERAHKAN BANTUAN. Bupati Aji menyerahkan bantuan hasil ngamen kepada anak yatim/piatu. (Foto: Dok Facebook Indrata Nur Bayuaji)

Pacitanku.com, PACITAN – Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji pada pekan lalu melakukan aksi ngamen ke kantor-kantor dinas di Pacitan sebagai salah satu cara membantu penanganan coronavirus disease 2019 (COVID-19) di Pacitan.

Saat itu, pria yang sejak mahasiswa akrab dengan dunia seni musik ini bersama Tim Benteng Takesi menghibur para ASN. Aksi ngamen ini pada akhirnya disorot oleh sebagaian kalangan.

Terkait hal itu, mantan Ketua DPRD Pacitan ini menjelaskan dalam sebuah postingan di akun media sosialnya pada Jumat (20/8/2021).

Dalam postingan itu, Bupati mengatakan aksi penggalangan dana melalui ngamen sudah disalurkan pada Kamis (19/8/2021) melalui Camat Se-Kabupaten Pacitan kepada anak yatim/piatu yang orangtuanya meninggal dunia karena COVID-19.

“Masyarakat Pacitan yang saya cintai, pada saat ini perlu saya laporkan ke seluruhnya, hasil ngamen bersama benteng takesi mendapatkan Rp31 juta sekian, niat awal kami kami salurkan di 10 Muharram kepada anak yatim/yatim piatu akibat atau dampak COVID-19, semoga bermanfaat, aamiin,”kata Bupati Aji dalam video yang dilihat Pacitanku.com.

Tak lupa, Bupati juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada para ASN yang yang dengan rela ikhlas menyumbangkan sebagian rezekinya.

“Mudah-mudahan apa yang panjenengan lakukan betul-betul dicatat sebagai amal baik panjenengan dan mendapatkan ganjaran yang berlipat dari Allah SWT dan terimakasih sudah ikhlas mendengarkan lagu yang saya nyanyikan, maturnuwun,”paparnya.

Masih dalam postingan tersebut, Bupati juga secara kedinasan mengeluarkan surat edaran tentang optimalisasi penanganan anak yatim piatu di wilayah kecamatan dengan konsep pemberdayaan masyarakat dan menyalurkan bantuan pangan untuk yayasan yang menaungi anak-anak yatim piatu melalui Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pacitan.

Selain itu, Bupati juga menjelaskan alasan dirinya ngamen yang sempat disorot sebagian kalangan.

“Perlu saya sampaikan, bahwa saya sangat menyadari sebagai Bupati, saya memiliki tanggung jawab kedinasan melalui kebijakan dan kewenangan yang secara kedinasan dapat saya pergunakan,”tandasnya.

Namun Bupati menyadari, bahwa sebagai seorang yang diberikan amanah oleh rakyat dan sebagai seorang manusia, ikhtiar yang dilakukan menurutnya tidak boleh terbatas kepada kewenangan yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan saja.

“Saya harus bisa melakukan sesuatu yang lebih dari sebuah kewenangan dalam kedinasan. Saya juga sangat menyadari bahwa apa yang saya lakukan dapat menimbulkan pro dan kontra, dan saya siap dengan risiko tersebut. Saya meyakini bahwa niat baik, Insya Allah akan menjadi sebuah kebaikan. Matur suwun,”pungkasnya. (red)