15 Pedagang Pasar Arjowinangun Terancam Terlunta-lunta

oleh -0 Dilihat
pasar arjowinangun. (Foto: Lensa Indonesia)
pasar arjowinangun. (Foto: Lensa Indonesia)
pasar arjowinangun. (Foto: Lensa Indonesia)
pasar arjowinangun. (Foto: Lensa Indonesia)

Pacitanku.com, PACITAN – Sejumlah pedagang di Pasar Arjowinangun terancam terlunta-lunta. Sebanyak 15 pedagang yang menempati pasar tengah rencananya akan dipindahkan. Namun, relokasi tersebut tidak disertai penyediaan tempat baru untuk berjualan.

Saat ini, beberapa di antara mereka menempati kios darurat yang dibangun di depan pasar selama Pasar Arjowinangun direhab. ‘’Sebagian lagi ada yang pindah ke belakang pasar dan ada pedagang yang tidak jualan,’’ ungkap Sambudi Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Arjowinangun, kemarin (27/12).

Samhudi mengatakan, ada sekitar tiga pedagang yang terpaksa tidak bisa berjualan selama pasar tersebut direhab. Alasannya mereka tidak mendapatkan tempat untuk berdagang yang layak. ‘’Kalau pedagang yang ada di depan dipindahkan menurut saya juga kurang tepat. Karena memang sudah ada tempat di situ. Tapi, ada orang-orang yang mungkin tidak senang saja menyuruh pindah,’’ ujarnya.

Menurut dia, jika seluruh pedagang bisa tertampung di dalam pasar tidak akan jadi persoalan. Namun karena ada rencana pemindahan sebagian pedagang tersebut, paguyuban perlu membicarakan dengan pedagang pasar. ‘’Nanti akan dibicarakan kembali dengan UPT Pasar Arjowinangun,’’ katanya.

Rencana pemindahan sebagian pedagang tersebut, lanjutnya, bertujuan untuk menata pasar agar lebih rapi. Hanya saja, beberapa pedagang ada yang menolak karena tempat berjualan mereka sudah dianggap strategis. ‘’Setiap orang punya pandangan masing-masing. Ada yang ingin dipindah dan ada yang tidak,’’ ungkapnya.


Rencana pemindahan pedagang tersebut, sudah disosialisasikan UPT Pasar Arjowinangun sejak pasar tersebut mulai dibangun Agustus lalu. Tujuannya agar kondisi pasar rapi dan para pembeli serta pedagang bisa nyaman dalam bertransaksi jual beli. Saat ini, masih ada beberapa kios yang sampai saat ini sendiri belum ditempati oleh para pedagang setelah pembangunan rampung. (her/yup/RAPP002)

Sumber: Radar Madiun