Ancaman Jalur Putus di Jalan Alternatif Pacitan-Ponorogo dan Inisiatif Warga Tutup Tanah Amblas

oleh -0 Dilihat
Masyarakat setempat sudah menutup jalur amblas di jalur alternatif Pacitan-Ponorogo.
Masyarakat setempat sudah menutup jalur amblas di jalur alternatif Pacitan-Ponorogo.

Pacitanku.com, TULAKAN – Jalur amblas di jalur alternatif Pacitan-Ponorogo yang melewati pasar Montongan, Desa Ketro Kecamatan Tulakan semakin parah. Pantauan terkini, titik badan jalan mengalami retak dan amblas dengan kedalaman mencapai 1 meter. Ancaman jalur putus pun kemungkinan terjadi dijalur alternatif Pacitan-Ponorogo itu.

Belum adanya pergerakan dari pemerintah, akhirnya membuat warga sekitar pasar Montongan, Desa Ketro, Tulakan berupaya maksimal menutup titik retakan menggunakan material tanah dan pasir. Warga juga sudah memberikan papan peringatan dari kertas untuk memperingatkan bagi pengguna jalan.

Namun upaya itu tak cukup mampu mencegah meluasnya dampak pergerakan tanah karena titik jalan amblas kian parah. Bahkan ketika hujan deras mengguyur dalam waktu lama titik amblas terus bertambah.

Diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, amblasnya jalan alternatif yang menghubungkan Desa Ketro dengan Desa Ngrayun di Kabupaten Ponorogo tersebut sudah terjadi sejak Rabu lalu. Namun kondisi semakin parah dengan intensitas hujan deras yang terjadi terus menerus sejak Kamis (8/12/2016) hingga Jumat (9/12/2016) pagi.




Kepala Kepolisian Sektor Tulakan, Ajun Komisaris Polisi Sutrisno menyampaikan bahwa tanah amblas di depan pasar Montongan tersebut sedalam 30 centimeter.“Tanah ambles di depan pasar Montongan sedalam sekitar  30 cm sepanjang 200 m yang membelah jalan pasar hewan ketro serta beberapa rumah mengalami kerusakan retak,”ujarnya.

Setidaknya, jalur amblas yang memiliki kedalaman sekitar  100 cm sepanjang 200 m tersebut juga menyebabkan sekitar 6 rumah mengalami keretakan. Akibatnya, untuk masyarakat yang hendak melewati jalur tersebut untuk lebih waspada karena kemungkinan amblas masih terus terjadi seiring intensitas hujan yang meningkat.

Saat ini jalur tersebut masih dapat diakses seluruh kendaraan. Namun para pengguna jalan dituntut harus ekstra waspada saat melintas di lokasi titik jalan amblas karena beda tinggi. (RAPP002)