Semarak Festival Nelayan di Pacitan, Ini Pesan Gus Muwafiq Jelang Tahun Baru Islam

oleh -0 Dilihat
Ulama kondang nusantara, KH Ahmad Muwafiq yang akrab disapa Gus Muwafiq menjadi narasumber dalam tabligh akbar dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah satu Muharam 1445 H, Minggu (16/7/2023). (Foto: Dok. Prokopim Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Ulama kondang nusantara, KH Ahmad Muwafiq yang akrab disapa Gus Muwafiq menjadi narasumber dalam tabligh akbar dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriyah pada Minggu (16/7/2023).

Kegiatan itu digelar di pelataran Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan Lingkungan Teleng Kelurahan Sidoharjo Pacitan.

Ribuan umat Islam hadir mengikuti kajian dari pengasuh salah satu pondok pesantren di Sleman Yogyakarta itu. Tabligh Akbar sendiri merupakan rangkaian dari Festival Nelayan menyambut satu Muharam yang digelar oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pacitan.

Dalam tausiyahnya, Gus Muwafiq menyebut tahun baru Islam atau dalam masyarakat Jawa disebut bulan Suro adalah salah satu bulan keprihatinan yang merupakan pembelajaran dan nilai kehidupan dalam Agama Islam. Berbagai tradisi digelar di berbagai daerah, termasuk di Pacitan.

Gus Muwafiq menyebut macam-macam tradisi itu tidak menjadi masalah, asalkan tidak menyimpang dari ketauhidan.

Gus Muwafiq juga menyebut dua kota besar di Jawa, yakni Kota Surakarta dan DI Yogyakarta ada sejumlah tradisi di bulan Muharram, seperti di Solo yang mengikuti kerbau dan mengusapkan kotorannya ke muka.

“Artinya tak boleh bersolek pada bulan duka, kemudian di Jogja ada tradisi mengelilingi benteng, yang dimaksudkan pada bulan duka atau prihatin diminta tidak banyak ngomong,”kata Gus Muwafiq.

Sebagai informasi, selain tabligh akbar, festival nelayan sendiri berlangsung dengan beragam kegiatan diantaranya, lomba dayung balap jukung, kembul bujana purak tumpeng, kirab tasyakuran laut, seni reog, bazar semarak suro, bakar ikan gratis serta acara ruwatan.

Turut hadir dalam kegiatan tabligh akbar itu Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dan Forkopimda, Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono, Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pacitan.