Bukan Lurik atau Batik, Pemkab Resmi Luncurkan Pakaian Khas Pacitan dengan Kerah Model Mataram Kuno dengan Panjalu

oleh -411 Dilihat
Pakaian khas Pacitan yang diluncurkan Pemkab. (Foto: Istimewa)

Pacitanku.com, PACITAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan resmi meluncurkan pakaian adat atau pakaian khas Pacitan.

Melalui keputusan Keputusan Bupati Nomor 188.45/134/KTPS/407.12/2015 tentang Pakaian Khas Pacitan, pakaian khas Pacitan tersebut berwaran hitam dan putih.

Namun demikian bukan bermotif lurik atau batik khas Pacitan, pakaian khas Pacitan ini menggunakan kerah model Mataram Kuno dengan penjalu.

Dalam unggahan resmi di laman instagram Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Pacitan, Kamis (27/4/2023), peluncuran baju khas Pacitan ini disebut dalam rangka melestarikan, mempromosikan dan mengembangkan salah satu budaya Daerah melalui penggunaan pakaian.

Unggahan tersebut juga menampilkan sosok Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji sebagai model utamanya mengenakan baju warna hitam dan warna putih.

Lalu apa filosofi pakaian khas Pacitan ini?

Untuk warna hitam atau putih disebut melambangkan sebuah kekuatan dan keseriusan. Sementara kancing berjumlah lima bisa diambil dari jumlah sila dalam Pancasila, bisa diambil dari jumlah sholat lima waktu dan bisa diambil sebagai identitas Pacitan dengan Gunung Limo.

“Kerah baju perpaduan model mataram kuno dan panjalu, tali kancing untuk menyatukan dua sisi biar tidak terjadi tumpeng suh, tumpeng tindih antara penguasa dengan rakyatnya,”demikian penjelasan dalam unggahan tersebut.

Selain itu, filosofi lainnya adalah lipatan 3 di punggung dan jumlah saku 3 saku mempunyai makna angka yang sempurna dan sangat kuat, bahkan ada yang mengartikan angka tiga sebagai angka malaikat.