Pelem Festival Edisi ke-4 Digelar, Tampilkan Workshop, Performance Budaya, Hingga Pameran dan Warung Rakyat

oleh -0 Dilihat
Pelem Festival 4 tahun 2022

Pacitanku.com, PRINGKUKU – Pelem festival yang merupakan salah satu event budaya di wilayah Kecamatan Pringkuku Kembali digelar. Pada tahun 2022 ini, penyelenggaraan Pelem Festival merupakan edisi ke-4 yang digelar mulai Selasa (9/8/2022) hingga Minggu (13/8/2022) di Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku, Pacitan.

Direktur Pelem Festival Dr Deasylina Da Ary saat dihubungi Pacitanku.com pada Senin (8/8/2022) menuturkan kegiatan tahun ini memiliki konsep ruang silahturahmi bagi seniman dengan masyarakat desa.

“Juga tempat berinteraksi bagi seniman tradisi, kreasi, dan kontemporer baik lokal, nasional maupun internasional. Hal ini menjadi tantangan bagi perspektif seniman dalam menyikapi kehidupan masyarakat pedesaan yang sederhana dan kaya akan nilai-nilai filosofis budaya,”jelasnya.

Dalam Pelem Festival tahun ini, perempuan yang akrab disapa Deasylina ini menuturkan para peserta yang merupakan seniman dalam negeri dan mancanegara akan hidup berdampingan dengan warga sekitar desa Pelem menggunakan akomodasi homestay selama berlangsungnya festival ini.

“Rangkaian Pelem Festival #4 tahun 2022 yang digelar ini terdiri dari workshop performance, pameran, dan Warung Rakyat,”ujarnya.

Untuk workshop, Deasylina menuturkan Workshop di Pelem Festival 2022 ini mengangkat materi bertajuk “Kreativitas Penciptaan Karya Tari Berbasis Kearifan Lokal” dengan narasumber Direktur Pelem Festival Deasylina yang merupakan Doktor Penciptaan Seni dan Koreografer Terbaik Nasional Parade Tari Daerah 2005.

“Sangatlah penting untuk dilakukan workshop/pelatihan terhadap guru-guru seni tari di Pacitan agar dapat memperbaiki sistem pengembangan kebudayaan (seni tari) di Pacitan. Workshop/pelatihan tersebut dilakukan sebagai upaya peningkatan kreativitas penciptaan karya seni tari yang ada di Kabupaten Pacitan melalui koreografi lingkungan,”papar dia.

Selai workshop, acara yang selalu ditunggu saat Pelem Festival adalah performance, yang diawali dengan Street Performance, merupakan Pertunjukan Arak-arakan sebagai bentuk pembukaan (opening) Pelem Festival.

“Kemudian akan dihadirkan juga Pertunjukan Mapping atau Moving Art Performance (MAP) Pelem dari seluruh seniman partisipan, baik lokal, nasional dan internasional. MAP Pelem adalah pertunjukan site spesific series yang menggunakan dua site/venue berbeda yaitu site site Hutan Jati Sampang, dan site Omah Tritisan Kidul,”tandasnya.

Selanjutnya Pelem Festival #4, kata Deasylina, juga menghadirkan Pentas Malam, di mana pentas tersebut merupakan ruang pertunjukan bagi berbagai bentuk seni tradisi, baik tari, musik, maupun teater yang akan berlangsung setiap malam selama gelaran Festival.

“Sebagai puncak rangkaian acara adalah Pentas Malam Puncak sekaligus penutupan (closing) Pelem Festival,”ujar dia.

Selain performance, Deasylina menuturkan pada tahun ini juga ada Pameran dan Warung Rakyat. Dimana, kata dia, Pelem Festival memberikan ruang kepada setiap dusun di Desa Pelem untuk memajang potensi unggulan dan produk-produk UMKM yang mereka miliki pada stand pameran.

“Selain itu, Pelem Festival juga memberikan ruang kepada  masyarakat untuk berjualan makanan dan minuman selama gelaran festival di area Warung Rakyat. Hal ini merupakan usaha Pelem Festival untuk ikut andil dalam peningkatan taraf hidup masyarakat Desa Pelem dengan cara pemberdayaan masyarakat,”ujar dia.

Terkait tema, Deasylina menjelaskan bahwa Pelem Festival #4 mengangkat tema “Kearifan lokal yang mengglobal.”

“Artinya festival ini lebih memfokuskan daya kreatifitas potensi lokal seniman tradisi khususnya di Pacitan yang secara langsung akan bersinergi dengan seniman nasional dan internasional serta dengan masyarakat Desa Pelem,”pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.