Meski Harga Tembus Rp 36 Ribu Per Kg, Daging Ayam di Pasar Tulakan Tetap Laris Manis Jelang Lebaran

oleh -1 Dilihat
HARGA NAIK. Daging ayam di pasar Tulakan mengalami kenaikan jelang Lebaran. (Foto: Muhamad Devi Hendriyansyah)

Pacitanku.com, TULAKAN – Beberapa hari jelang hari raya Idul Fitri 1442 H, harga daging ayam di pasar tradisional di Pacitan mengalami lonjakan.

Seperti di Pasar tradisional Tulakan, semenjak tiga hari terakhir, harga daging ayam naik dari yang semula Rp 32 ribu per kilogram menjadi Rp 36 ribu per kilogram.

Salah satu pedagang ayam, Anas menjelaskan, dirinya menjual daging ayam seharga Rp36 Ribu per Kg. Ditempatnya, kenaikan ini diklaim sudah berlangsung selama tiga hari sebelumnya.

“Sudah tiga hari ini harga daging ayam Rp36 ribu per kilogramnya. Sebelumnya hanya 32 ribu. Tapi alhamdulillahnya, tetap laku dan stok juga masih tercukupi,”tuturnya saat ditemui di Pasar Tulakan, Senin (3/5/2021).

Meski harga terus merangkan naik, permintaan dari konsumen tetap stabil dan tidak mengalami penurunan.

Menurut Anas, hal ini disebabkan adanya kebutuhan masyarakat untuk menyambut tradisi maleman yang masih dilestarikan oleh masyarakat Tulakan. Sehingga, penjual tidak dibuat khawatir dengan tingginya harga daging ayam ini.

Salah satu pembeli daging ayam, Tukiyah menuturkan bahwa kenaikan harga daging ayam sudah biasa terjadi ketika menjelang lebaran.

Tukiyah mengaku sudah mempersiapkan dan tidak kaget dengan adanya kenaikan harga pangan, khususnya daging ayam.

“Harga pangan naik ketika menjelang lebaran itu sudah biasa. Ya meskipun harganya naik, mau bagaimana lagi? Apalagi adanya tradisi maleman ini, mau nggak mau ya harus beli untuk lauknya,”ujar dia.

Kendati demikian, kenaikan harga daging ayam ini tidak dibarengi dengan naiknya harga pada telur. Harga telur di Pasar Tulakan masih tetap bertahan diangka Rp20 Ribu per Kg.

“Alhamdulillah meski harga daging ayam naik, harga telur masih seperti biasanya. Rp20 Ribu perkilonya. Ini cukup meringankan beban ibu rumah tangga seperti saya,”pungkasnya.

Kontributor: Muhamad Devi Hendriyansyah (Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan)
Editor: Dwi Purnawan