Pacitanku.com, PACITAN – Tim ekspedisi destana tsunami dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) berencana akan menyisir pantai di Kabupaten Pacitan untuk melakukan edukasi kepada warga serta memetakan titik rawan bencana pada 22-23 Juli 2019.
Mengutip informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan pada Rabu (17/7/2019), lokasi tim yang tergabung dalam ekspedisi destana BNPB akan ke Panta Pancer Door di Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan dan Pantai Taman di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo.
Beberapa kegiatan akan dilakukan oleh tim, seperti memberikan edukasi pada masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan terdampak tsunami hingga mewujudkan desa tangguh bencana.
Kegiatan itu juga untuk menciptakan rasa aman masyarakat dan memastikan pemerintah hadir di daerah rawan bencana.
Di kawasan Pantai Taman yang akan digelar pada Selasa (22/7/2019), sejumlah kegiatan yang akan dilakukan diantaranya adalah sosialisasi di dua sekolah, penanaman pohon bersama masyarakat Desa Hadiwarno, OPD dan relawan, lomba mewarnai tema kebencanaan untuk TK dan SD, pentas seni dari kelompok kesenian Desa Hadiwarno dan simulasi dan sosialisasi di tiga sekolah oleh Muhammadiyah Management Disaster Center (MDMC).
Sehari kemudian, Rabu (23/7/2019), kegiatan dipusatkan di bumi perkemahan Pantai Pancer Door di Kelurahan Ploso, kecamatan Pacitan. Pada hari kedua ini akan dilakukan sosialisasi di enam sekolah, kelompok masyarakat, OPD dan masyarakat.
Kemudian juga akan dilakukan penanaman pohon bersama masyarakat Kelurahan Ploso dan SIdoharjo, OPD serta relawan. Selanjutnya adalah lomba mewarnai tema kebencanaan untuk TK dan SD serta digelar pentas seni oleh Forum Seni dan Budaya Pacitan.
Sebagai informasi, tim ekspedisi destana tsunami BNPB melakukan kegiatan itu di 25 kabupaten di lima provinsi di Pulau Jawa meliputi Jatim, Jateng, Jabar, DIY, dan Banten. Kegiatan penguatan ketangguhan bencana di pesisir selatan Jatim dilakukan pada 12-22 Juli 2019, diawali dari Banyuwangi hingga Pacitan.
Sekitar 200 orang tergabung dalam tim ekspedisi desa tangguh bencana dari pusat yang hadir di setiap kabupaten yang dikunjungi. Tim tersebut beranggotakan para pemangku kepentingan, seperti BNPB, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Sosial.