Pemuda Diduga Depresi yang Mengamuk di Tulakan Akhirnya Ditangkap

oleh -6 Dilihat
Imam Subekti akhirnya diamankan tim gabungan dari Polsek Tulakan, Koramil Tulakan dan masyarakat. (Foto: Obrolane Wong Pacitan)

Pacitanku.com, TULAKAN – Setelah melalui kerjasama antara Koramil, Polisi dan masyarakat, Imam Subekti, pemuda dari Dusun Klesem, Desa Padi, Kecamatan Tulakan yang mengamuk dan merusak rumah warga berhasil diamankan pada Kamis (14/9/2017) malam pukul 22.30 WIB.

“Alhamdulillah tadi malam pukul 22.30 WIB telah berhasil kita amankan dengan menggunakan jaring,”kata Kepala Kepolisian Sektor Tulakan, AKP Waluyo, Jumat pagi.

Informasi yang dihimpun Pacitanku.com dari Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Tulakan, Jumat (15/9/2017) pagi mengatakan bahwa Imam ditangkap setelah bersembunyi. Imam yang mengenakan kaos biru tersebut diborgol di bagian tangan dan kaki.

Pihak kepolisian setempat bersama jajaran pimpinan Kecamatan dan Pemerintah Desa hingga malam larut tadi masih berada di lokasi untuk melakukan tindakan persuasif selanjutnya. Imam pun akhirnya dibawa ke Kota Surakarta untuk mendapatkan perawatan medis.”Saat ini dirujuk ke RSJ Solo,”katanya lagi.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat Dusun Klesem, Desa Padi, Kecamatan Tulakan dihebohkan aksi nekat Imam yang diduga depresi mengamuk dan merusak rumah warga, sejak hari Senin lalu.




Imam tersebut nampak merusak sepeda motor, kaca rumah dan kaca sekolah. Adalah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Padi turut dirusak pemuda tersebut. Akibatnya, sejak dua hari ini, sekolah tersebut diliburkan.

Bahkan genteng rumah warga serta tembok pun tak luput dari aksi perusakan pemuda tersebut. Warga setempat sempat mengungsi akibat aksi nekat pemuda tersebut. Satu unit sepeda motor milik warga juga tak luput dari amukan pemuda tersebut. Sepeda motor tersebut rusak parah karena diduga dibakar, dan hanya menyisakan rangka saja.

Warga setempat pun dibuat mencekam dengan aksi diluar batas pemuda tersebut. Bahkan, diinfokan karena sedang ada pemuda mengamuk, sekolah di desa setempat diliburkan. Tak hanya sekolah, proyek jalan yang sedianya dilanjutkan pun terpaksa dihentikan. (RAPP002)