Dikira Tersangkut Karang, Nelayan Wawaran Tangkap Hiu Putih 2 Kuintal

oleh -1 Dilihat
Ikan Hiu dengan berat 2 kwintal berhasil ditangkap Jumari. (Foto ;Hengky Ristanto/Jawapos Radar Pacitan)
Ikan Hiu dengan berat 2 kwintal berhasil ditangkap Jumari. (Foto ;Hengky Ristanto/Jawapos Radar Pacitan)
Ikan Hiu dengan berat 2 kwintal berhasil ditangkap Jumari. (Foto ;Hengky Ristanto/Jawapos Radar Pacitan)
Ikan Hiu dengan berat 2 kwintal berhasil ditangkap Jumari. (Foto ;Hengky Ristanto/Jawapos Radar Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Ada pengalaman unik nan menarik dialami oleh Jumari, nelayan warga Pantai Wawaran, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung bersama dua rekannya, pada Ahad (31/5/2015) sore kemarin. Tak main-main, mereka mendapatkan hasil tangkapan ikan yang berbeda dari biasanya, yakni seekor hiu putih berbobot sekitar 2 kwintal atau 200 kilogram dengan panjang 2,5 meter.

Berdasarkan penuturan Jumari kepada wartawan, saat melaut di sekitar Pantai Wawaran, tepatnya sekitar 300 meter dari bibir pantai yang menyerupai teluk, Jumari merasakan keanehan pada jaringnya. ’’Tiba-tiba ketika jaring diangkat terasa berat sekali. Kami bertiga berusaha mengangkatnya, namun tidak kuat,’’ katanya.

Kemudian, Jumari mencoba mengecek jaring miliknya, siapa tahu tersangkut karang. Namun, mereka kaget ketika melihat hiu putih muncul ke permukaan air dengan kondisi tubuhnya tersangkut jaring. Tiga nelayan itu berusaha membunuh hiu putih tersebut dengan tombak yang mereka bawa.

’’Awalnya bingung karena tidak mengharap dapat ikan hiu. Apalagi, berat. Jadi, kami akhirnya berpikir membawanya ke Tamperan dengan menarik tubuh ikan itu dengan kapal kami,’’ tuturnya. Pengangkatan ikan tersebut ke daratan juga tak mudah. Diperlukan setidaknya sembilan orang untuk mengangkat ikan bergigi tajam tersebut ke timbangan.

Jumari menuturkan, tangkapan hiu putih itu merupakan kali pertama baginya. Dia juga berencana menjualnya kepada orang lain. Sebab, harga ikan hiu cukup mahal. Sebagaimana diketahui, pengawasan terhadap perdagangan komoditas ikan hiu di Kabupaten Pacitan masih lemah.

Hingga kini, hampir tidak ada pengendalian terhadap penjualan sirip hiu sehingga penangkapan hewan yang tergolong predator tersebut semakin marak di perairan Pacitan.

Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan setempat M. Yunus Hariyadi mengakui kejadian seperti itu memang kerap ditemui di beberapa perairan Pacitan. Namun, seiring berjalannya waktu serta sedikit sosialisasi, penangkapan ikan hiu sekarang mulai dibatasi. ’’Meski, ada sedikit dari nelayan kita yang belum patuh terhadap larangan itu. Tapi, sekarang jumlah nelayan yang menangkap hiu itu sedikit,’’ ujarnya. (her/eba/JPNN/RAPP002)