Begini Wejangan SBY kepada Para Pemimpin

oleh -1 Dilihat
SBY bersalaman dengan warga. (Foto : Staff SBY)
SBY bersalaman dengan warga. (Foto : Staff SBY)
SBY bersalaman dengan warga. (Foto : Staff SBY)
SBY bersalaman dengan warga. (Foto : Staff SBY)

Pacitanku.com, PACITAN – Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpesan kepada segenap pemimpin, baik di seluruh Indonesia pada umumnya dan Pacitan pada khususnya untuk terus mengemban amanah kepemimpinan yang baik.

Hal itu disampaikann oleh SBY saat berkesempatan bertemu dengan guru dan sahabat-sahabatnya semasa menimba ilmu di bangku sekolah, di Pacitan baru – baru ini. SBY pun refleksi atas 10 tahun pengabdiannya selama menjadi Presiden.

Dikatakan SBY, menjadi pemimpin di era saat ini sangat berat dan penuh tantangan. Bukan hanya pemimpin negara, namun juga pemimpin daerah memiliki tanggung jawab yang tidak jauh berbeda. Di era reformasi, kebebasan dan keterbukaan seperti saat ini, tandas SBY, pemimpin harus mampu beradaptasi.

Pria yang merupakan Presiden GGGI ini menyampaikan bahwa Indonesia sekarang bukan hanya negara demokrasi namun juga menjadi masyarakat terbuka (open society). Konsekuensinya, tantangan yang dihadapi akan sangat besar.

Karenanya, kata SBY, menjadi pemimpin di negeri ini bukan saja harus sangat sabar, tegar, dan kuat menghadapi era politik yang sering gaduh, namun pemimpin juga harus tetap bekerja mencapai tujuan negara.

“Pemimpin di tingkat provinsi dan kota pun harus siap memimpin masyarakat yang sedang berubah. Yang bisa mengekspresikan apa saja di tengah keterbukaan dan di era kemerdekaan sekarang ini,” ujarnya.

Dalam konteks Pacitan, SBY optimistis selama kepemimpinan di Pacitan dikelola dengan baik, Pacitan akan terus bangkit dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

“Meski dulu dikatakan sebagai daerah tertinggal, kini kota berjuluk Seribu Satu Goa Ini mampu bangkit dan mengejar ketertinggalanya. Pacitan harus terus bangkit, maju dan meningkatkan kesejahteraan, hal itu dapat diraih jika pemimpinnya memiliki kebijakan yang tepat dan didukung oleh semua,” pungkas pria kelahiran Tremas, Arjosari, 9 September 1949 itu. (RAPP002)