STKIP PGRI Pacitan Kenalkan Adat Lokal Lewat Buku Braile Berbahasa Inggris untuk Anak Berkebutuhan Khusus

oleh -0 Dilihat
BUKU BRAILE. Mahasiswa menyerahkan buku braile berbahasa Inggris kepada Kepala SLBN Ngadirojo pada Kamis (20/7/2023). (Foto: Duwi Susanti/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) STKIP PGRI Pacitan menyerahkan Buku Braile berjudul  “Pesan Dewi Sekar: Asal Usul Upacara Ceprotan” untuk Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) di Ngadirojo pada hari Kamis (20/07/2023).

Penyerahan buku secara simbolis dilakukan oleh perwakilan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris yakni Duwi Susanti dan Irma Sintia kepada Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (SDLBN) Ngadirojo Tris Handini .

“Kami mengucapkan terimakasih kepada Prodi PBI STKIP PGRI Pacitan atas buku yang telah diberikan dan semoga buku ini bermanfaat untuk siswa-siswi di SLBN ini,”kata Tris Handini, Kamis (20/7/2023).

Tris berharap buku braile tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai media pembelajaran Bahasa Inggris di SDLBN Ngadirojo.

Sementara, Irma Sintia,  salah satu mahasiswa PBI mengungkapkan buku tersebut merupakan karya dari mahasiswa prodi PBI yang merupakan buku cerita bilingual.

Buku tersebut, kata dia telah didistribusikan secara online, dengan menyasar Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) yang ada di Pacitan.

“Harapannya selain dapat menjadi media untuk menyokong kegiatan pembelajaran buku ini juga dapat dijadikan sebagai wadah untuk mengenalkan warisan budaya bagi anak-anak di SDLBN Ngadirojo,”kata Irma Sintia.

Irma menjelaskan tujuan dari buku cerita tersebut yakni untuk memperkenalkan upacara adat Ceprotan kepada anak-anak.

Setelah melihat antusias TK dan SD yang telah menerima buku tersebut muncullah keinginan membuat buku tersebut agar dapat digunakan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK).

“Akhirnya, prodi PBI STKIP PGRI Pacitan mencetak buku tersebut dalam bentuk braile. Hal ini merupakan upaya dari prodi PBI STKIP PGRI Pacitan untuk mengenalkan bahasa Inggris dan juga upacara adat bagi siswa SLB,”pungkasnya.

Video Pentingnya Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus