Waspada Cuaca Buruk, BPBD Pacitan Imbau Nelayan Tidak Melaut Sementara

oleh -2 Dilihat
Gelombang tinggi. Kondisi perairan Pantai Wawaran pada Jumat (7/7/2023) dengan gelombang cukup tinggi membuat nelayan harus meningkatkan kewaspadaannya. (Foto: Istimewa)

Pacitanku.com, PACITAN – Badan Penanggulangan Bencana Daeah (BPBD) Kabupaten Pacitan mengimbau nelayan untuk tidak melaut sementara waktu menyusul gelombang tinggi dan potensi cuaca buruk yang terjadi beberapa hari kedepan.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Radite Suryo Anggono saat dihubungi Pacitanku.com pada Sabtu (8/7/2023) mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca di Pacitan Sabtu ini ketinggian gelombang mencapai 6 meter.

Atas kondisi itu, pria yang akrab disapa Radite ini mengimbau nelayan untuk menghentikan aktivitas melaut sementara.

“Untuk sementara waktu karena tingginya ombak, diharapkan untuk tidak melaut, atau berhati-hati ketika melaut, karena ketinggian ombak saat ini 4-6 meter,”katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, memberikan imbauan kepada seluruh warga Jawa Timur agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem.

Jatim memiliki potensi terjadi bencana hidrometeorologi akibat gangguan atmosfer bumi di wilayahnya, yang diperkirakan terjadi pada 7 hingga 13 Juli 2023.

Meski dalam siaran pers tersebut Pacitan tidak terdampak langsung, namun Radite mengimbau masyarakat tetap waspada, utamanya jika terjadi perubahan sewaktu-waktu.

“Karena berdasarkan rilis BMKG terkait kewaspadaan cuaca ekstrem akibat gangguan atmosfer kita tidak terdampak secara langsung, jadi data kerusakan yang diakibatkan hal tersebut alhamdullilah tidak banyak,”jelasnya.

“Namun kita tetap menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada apabila terjadi perubahan sewaktu-waktu. kita selalu menghimbau masyarakat diwilayah terutama wilayah pesisir,”imbuh Radite.

Terpisah, Sekretaris BPBD Pacitan Yagus Triarso mengungkapkan BPBD Pacitan terus melakukan Upaya-upaya agar masyarakat juga terus meningkatkankan kewaspadaannya.

“Kita lakukan penanganan yang dilakukan ialah, melakukan himbauan melalui media sosial, kemudian kasi sostran di kecamatan, dan perangkat-perangkat pemerintah di wilayah pesisir serta grup-grup WA yang tersebar di masyarakat,”kata Yagus.