Satu Bulan, Penderita DBD di Pacitan Capai 267 Orang

oleh -0 Dilihat
Ilustrasi Penderita DBD
Ilustrasi Penderita DBD
salah satu penderita DBD di Pacitan adalah Aleg Gerindra. (Foto : Wawan Setiawan Tiada Tara)
salah satu penderita DBD di Pacitan adalah Aleg Gerindra. (Foto : Wawan Setiawan Tiada Tara)

Pacitanku.com, PACITAN—Jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) sepanjang 1 Januari hingga 2 Februari 2015 semakin meningkat di Pacitan, yakni sebanyak 267 orang. Jumlah penderita DBD di Pacitan, menurut Bambang, meningkat lebih dari sepuluh kali lipat dibanding tahun lalu. Dari 1 Januari hingga 2 Februari 2014, jumlah kasus DBD yang tercatat sekitar 20.

Sebagaimana diketahui, status KLB DBD di Pacitan menambah panjang daftar kabupaten/kota yang mengalami kondisi serupa di Jawa Timur. Bila sebelumnya hanya 11 daerah, sejak 1 Februari daftar ini bertambah panjang dengan memuat 23 kabupaten/kota. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan status itu karena jumlah kasus DBD dari Januari hingga awal Februari 2015 di daerah-daerah tersebut meningkat drastis dibanding periode yang sama tahun lalu.

Untuk mengantisipasi meluasnya serangan DBD, Dinas Kesehatan Pacitan menggalakkan program pemberantasan sarang nyamuk. Kegiatan itu menggandeng seluruh satuan kerja perangkat daerah dan sekolah-sekolah di 15 kecamatan. Seluruh wilayah ditetapkan sebagai daerah endemis DB. “Yang terbanyak di Kecamatan Pacitan. Penderitanya mayoritas orang dewasa,” kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Pacitan Bambang Widjanarko kepada Tempo, Rabu, (4/2/2015).

Dinkes juga getol melakukan fogging atau pengasapan dan pembagian serbuk abate. Bahan pembunuh nyamuk Aedes aegypti ini masih tersedia di gudang Dinas Kesehatan. “Untuk mengantisipasi kekurangan, kami mengajukan penambahan anggaran kepada Bupati Pacitan,” ucap Bambang.

Meningkatnya jumlah penderita DBD membuat pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Pacitan membeludak. Kepala Seksi Informasi dan Pengaduan RSUD Pacitan Suyatmi mengatakan jumlah pasien yang terindikasi mengidap DBD selama periode Januari mencapai 181. “Bertambah cukup signifikan. Alhamdulillah, semua masih bisa kami tangani dan tidak ada pasien yang ditolak,” pungkasnya. (Nofika Dian Nugroho/Tempo/RAPP002)