Semarak Kirab Pusaka CIS Ki Wonopolo Desa Ngadirojo Pacitan, Cikal Bakal Sumber Mata Air Kapyuran

oleh -41 Dilihat
Semarak Kirab Pusaka CIS Ki Wonopolo Desa Ngadirojo Pacitan, Cikal Bakal Sumber Mata Air Kapyuran. (Foto: Sudarsono/Pacitanku)

Pacitanku.com, NGADIROJO – Masyarakat Desa Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan memiliki hajat besar di akhir pekan di bulan Agustus 2023.

Kegiatan yang digelar pada Sabtu (26/8/2023) tersebut merupakan kegiatan kirab pusaka CIS milik Ki Wonopolo. Kegiatan itu diikuti dan disaksikan ribuan Masyarakat dan menjadi salah satu agenda seni budaya paling semarak di Desa Ngadirojo.

Dalam sejarahnya, Ki Wonopolo adalah sosok legendaris yang turut menjadi leluhur Desa Ngadirojo.

Salah satu penanggungjawab sekaligus panitia kegiatan kirab pusaka, Anang Widagdo saat berbincang dengan Pacitanku.com di sela-sela acara kirab pusaka mengatakan kirab pusaka CIS tersebut adalah terkait dengan sejarah terjadinya sumber mata air Kapyuran di Desa Ngadirojo.

“Untuk pelaksanaan teknisnya, di pusara Ki Wonopolo, kita awali dengan doa bersama, kemudian kita pastikan kita menghindari animism-dinamisme, karena Ki Wonopolo ini beragama Islam, sehingga kami betul-betul merawat budaya, cita-cita, nilai, jiwa dan semangatnya KI Wonopolo,”kata Anang.

Usai dari pusara Ki Wonopolo, pusaka kemudian dibawa menuju ke Dadapan. Dimana, kata dia, disana seluruh warga Kapyuran akan mengantar pusaka.

“Sampai di Dadapan sudah disambut oleh warga yang lebih luas lagi, salah satunya para warga ngadirojo yang menyukseskan PPHBN kemarin dimana Ngadirojo menjadi juara umum, nanti mengarak bersama-sama, menuju venue utama barat jembatan Dembo,”jelasnya.

Di lokasi venue utama,  kata Anang, disambut sejumlah panggung musik tradisi, seperti Kothekan Lesung, Cokekan dan berjalan disambut oleh masyarakat dan juga siswa-siswi dari SDIT Tawakkal.

Kemudian dari venue tersebut, kata Anang, menuju ke Kawedanan disambut reyog Sidodadi dan Sukomoro.

“Kemudian menuju ke balai desa kita ada prosesi untuk bersama-sama antara keluarga dan Pemerintah Desa bersama merawat pusaka CIS Ki Wonopolo, bahwa ini kita memiliki asset yang dimiliki bersama,”bebernya.

Sejarah Ki Wonopolo dan semangat melestarikan dengan sarana Kirab Pusaka CIS

Semarak Kirab Pusaka CIS Ki Wonopolo Desa Ngadirojo Pacitan, Cikal Bakal Sumber Mata Air Kapyuran. (Foto: Sudarsono/Pacitanku)

Secara khusus, Anang juga menceritakan awal adanya kirab pusaka. Hal itu diawali bahwa dirinya bersama kelompok seniman Desa Ngadirojo menemukan satu fakta bahwa peran Ki Wonopolo dengan pusakanya yang luar biasa.

“Betapa luar biasanya karena ini terkait dengan cerita terjadinya sumber mata air Kapyuran, mata air itu kan sumber kehidupan, itu sangat bermakna bagi kita,”tandas Anang.

Secara khusus, Anang juga menceritakan bahwa dirinya sudah sejak lama merawat cerita Sejarah Ki Wonopolo tersebut dalam bentuk karya seni.

“Dari jauh-jauh hari saya sudah merawatnya dalam bentuk bentuk karya-karya seni. Jadi saya membikin rontek kapyuran saya membikin, garap tari tirta Nirmala dan saya bawa ke Taman Mini, ke anjungan Jawa Timur, saya bawa ke jatim spekta di Situbondo,”ujar dia.

Dirinya mengaku mulai mencoba menjiwai kesenian yang berlatar belakang sumber mata air kapyuran.

“Tetapi kali ini cukup lama, kami ingin ada sesuatu yang lebih, kenapa karena sumber mata air bukan hanya cerita, tetapi sumber mata air kapyuran ini ternyata bukti sejarahnya masih ada,”ujar Anang.

Anang mengatakan pusaka yang dipakai Ki WOnopolo untuk mengeluarkan sumber mata air itu  ternyata masih ada dirawat oleh keluarganya.

“Oleh karena itu kami dalam hal ini tentu dengan pak kepala desa dan jajarannya pemerintah ngadirojo dalam hal ini kemudian merancang sebuah acara. yang mana agar kita betul-betul mencintai, bagaimana sumber mata air dirawat karena sangat bermanfaat,”jelas dia.

Anang menceritakan bahwa Sejarah sumber mata air kapyuran itu terjadinya melalui suatu proses yang luar biasa dimana disana ada laku tirakat dan prihatin.

“Ada perjuangan tokoh yang namanya ki wonopolo, tokoh kita ini tokoh dari ngadirojo ini yang memiliki kemampuan dengan laku tirakat sarananya pusaka CIS tadi sana itu kan, dan semuanya karena kedekatan beliau dengan Allah SWT,”papar dia.

Dengan latar belakang itu, Anang mengatakan pihaknya perlu menyosialisasikan kepada warga Masyarakat bahwa Desa Ngadirojo itu dijiwai oleh semangat perjuangan Ki Wonopolo.

“Monggo jadilah warga ngadrojo yang hebat yang luar biasa yang karyanya luar biasa dari mana dijiwai oleh semangat perjuangan ki Wonopolo dan kemudian kita berbincang dengan keluarga,  kemudian keluarga menyetujui, pemerintah desa memfasilitasi langsung didukung penuh oleh bapak kepala desa dalam hal ini pak Aris,”beber Anang.

Setelah bermusyawarah, Anang menceritakan akhirnya disepakati sehingga kegiatan kirab pusaka tersebut juga dirangkaikan dengan kirab piala PPHBN.

“Kami coba ramu sedemikian rupa sehingga sehingga itu menjadi suatu simbol dijiwai oleh semangat perjuangan Ki wonopolo terlahirlah generasi unggul masyarakat yang berprestasi masyarakat desa Ngadirojo itu,”pungkasnya.