Wagub Jatim Emil Dardak dan Arumi Bachsin Kunjungi Pasar Minulyo Pacitan, Pedagang Keluhkan Penjualan Sepi Hingga Harga Naik

oleh -4 Dilihat
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak blusukan ke Pasar Minulyo, Keluraha Baleharjo, Kecamatan Pacitan didampingi oleh sang istri Arumi Bachsin pada Jumat (18/8/2023) lalu. (Foto: Sulthan Shalahuddin/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak blusukan ke Pasar Minulyo, Keluraha Baleharjo, Kecamatan Pacitan didampingi oleh sang istri Arumi Bachsin pada Jumat (18/8/2023) lalu.

Ada dua tujuan Emil Dardak ke pasar terbesar di Pacitan itu. Yang pertama adalah menemani istrinya untuk berbelanja sejumlah kebutuhan pokok.

Selain itu, mantan Bupati Trenggalek itu juga berdialog dengan sejumlah pedagang pasar, seperti di loss baju, loss daging dan loss kebutuhan pokok warga.

Saat bertemu dengan pedagang baju, Emil juga berdialog dengan pedagang yang mengaku sepi pembeli. “Gimana bu jualannya?,”kata Emil kepada salah satu pedagang.

“Sepi pak (Wagub), ini sudah sekitar 3 bulanan sepi,”jawab salah satu penjual baju di Pasar Minulyo.

Senada saat bertemu dengan pedagang ikan segar, Emil juga mendengarkan curhatan pedagang pasar yang mengaku jualan sepi.

“Iya pak, ini juga jualan di pasar sepi, banyak yang nggak beli ikan,”kata salah satu pedagang ikan di Pasar Minulyo.

“Kenapa ya padahal disini pesisir lho, nanti saya coba tanyakan ke mas bupati,”jawab Wagub Emil saat bertemu pedagang ikan.

Saat dikonfirmasi awak media usai kunjungan ke Pasar Minulyo, Emil mengungkapkan sejumlah persoalan sedang dialami para pedagang pasar. Diantaranya adalah sepinya penjualan hingga harga yang naik.

“Ya jadi ada beberapa tujuan keseini, sederhana saja, kita butuh beli-beli barang, dan tadi bersapa pedagang, pengen tahu, yang toko baju agak sedikit sepi, sekitar 3 bulan terakhir, kami sampaikan khusus untuk masyarakat tidak usah takut beli seragam ditempat tertentu, karena beli dimana aja boleh, aturan beli seragam tidak diwajibkan beli ditempat tertentu,”jelas Emil.

Yang kedua, kata Emil, saat mengunjungi loss pedagang kebutuhan pokok sehari-hari, dirinya menemukan sejumlah fakta kenaikan harga kebutuhan pokok seperti cabai merah.

“Harga bawang merah turun, cabai merah justru naik, dari Rp 30 ribuan per kilogram, tiba-tiba naik Rp 40 ribuan, saya juga melakukan cek kepada siskaperbako untuk memastikan update harganya diatas 40 ribuan, nah ini  kita cari solusi bagaimana ini, karena tadi ada ibu-ibu gak jadi beli karena tingginya harga cabai,”kata Emil.

Dari hasil dialog dengan sejumlah pedagang tersebut, Emil mengaku akan menyampaikan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur untuk bersama-sama dicarikan solusi dari persoalan lapangan yang dihadapi oleh para pedagang Pasar tradisional.

“Untuk sepinya penjualan baju, misalnya, tentu yang pertama kita lihat akar permasalahannya, apakah sekarang ini katanya karena orang sering beli online, itu memang disrupsi yang tidak bisa dihindari, sebenernya ada langkanya, ibu yang disini boleh dong jualan online,”jelas Emil.

Solusi kedua, kata dia, saat ini Pemerintah Pusat sedang menggalakkan penertiban barang-barang impor yang merugikan masyarakat.

“Itu langkah-langkah yang kebijakan pusat tentu kita dukung, di skala Jatim,”tandasnya.

Pada sisi yang lainnya, Emil akan memberikan informasi kepada jajaran, khususnya Disperindag Jatim mengenai realita harga di lapangan.

“PR kita yang segera ya (kenaikan harga) cabai itu, di sisi lain juga kasihan petaninya misalnya di Sukomoro Nganjuk kalau harganya terlalu kebanting (rendah), sehingga diharapkan rentang harga naik masih dalam batas wajar,”pungkasnya.