Meriahnya Festival Mataraman Pacitan, dari Larung Sesaji Hingga Jaranan Plok

oleh -0 Dilihat

Larung sesaji atau sedekah laut

sedekah laut foto doc info pacitanSalah satu agenda utama dalam festival Mataraman adalah larung sesaji. Hal ini merupakan dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1 Muharram 1437 H, nelayan di pantai Tamperan Pacitan menggelar acara sedekah laut, Selasa (13/10/2015) sore WIB.

Dalam agenda yang dimulai dengan pengajian kemudian dilanjutkan tasyakuran dengan makan ingkung bersama warga teleng ria juga pengunjung yg hadir di lokasi. Agenda selanjutnya adalah mengarak tumpeng besar untuk di larung di tengah teluk pacitan.

Tradisi larung sesaji sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak kebudayaan masyarakat Jawa. Tradisi Larung Sesaji  pada masyarakat Nelayan Pantai pada umumnya merupakan kegiatan rutin pada tanggal 1 Suro.

Larung sesaji yang pada awalnya merupakan sebuah kepercayaan masyarakat sekitar pantai Teleng Ria, untuk menjaga ketentraman dan juga keseimbangan, namun seiring dengan perkembangan, dan juga peradaban larung sesaji menjadi sebuah tradisi upacara ritual rutin setiap tahun bahkan sampai saat ini oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan dijadikan sebuah obyek pariwisata untuk menarik wisatawan asing.

Larung sesaji tersebut terus mengalami perkembangan-perkembangan dan perubahan-perubahan, yang pada awalnya merupakan sebuah kepercayaan atau kebudayaan dari nenek moyang yang masih murni ajaran animisme. Namun ada fenomena masuknya unsur-unsur keislaman dalam tradisi tersebut, seperti doa-doa keselamatan dalam agama Islam, dan juga pemimpin ataupun panitia dan juga peserta larung sesaji.

Dalam agenda tasyakuran dan larung sesaji kemarin sore, turut hadir bupati Pacitan Indartato beserta istri, anggota Forum Pimpinan Komunikasi Daerah (Forkompinda), dan sejumlah pejabat di jajaran pemkab. Mereka  tampak mengikuti keseluruhan prosesi.

Sejak tumpeng diarak dari Pantai Teleng hingga tiba di Pantai Tamperan sang bupati mengikutinya. Saat prosesi larung berlangsung, bupati dan rombongan menuju ke tempat pelelangan untuk ramah tamah dengan nelayan.

Kedatangan bupati di acara larung sesaji atau sedekah laut diharapkan  dapat menyemangati para nelayan untuk bekerja lebih keras lagi.

Terwujudnya masyarakat Pacitan yang sejahtera bukan semata tugas pemerintah melainkan juga menjadi tanggungjawab bersama seluruh warga.

“Dan di tahun yang baru ini tentu sepantasnya kita bersyukur atas semua nikmat yang Allah berikan kepada kita selama satu tahun terakhir. Baik berupa kesehatan maupun rejeki dari hasil tangkapan. Mudah-mudahan ke depan nikmat itu akan ditambah dengan berlipat ganda,” ujar Imam Haryono, sesepuh nelayan setempat. (RAPP002)

Liputan/Foto: Bambang Elpacitano/Pacitanku

Editor: Robby Agustav