Pacitanku.com, PACITAN – Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menjadi narasumber dalam kegiatan webinar nasional yang diselenggarakan oleh program studi (Prodi) Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hang Tuah Surabaya, pada Selasa (3/8/2021) secara daring.
Dalam seminar nasional online tersebut, juga turut menjadi narasumber adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, Komisi XI DPR RI Kamrussamad dan Dosen Administrasi Publik Universitas Hang Tuah Budi Rianto.
Dalam kegiatan itu, Bupati Aji menyampaikan paparan tentang strategi penataan wisata bahari Pacitan sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan. Lalu, bagaimana strategi Pemkab Pacitan menata wisata bahari di Pacitan untuk destinasi pariwisata berkelanjutan?
“Disini ada strategi utama, jadi branding harus kita tetapkan yaitu Pacitan Paradise of Java, Saya pikir itu tidak berlebihan, karena kami tidak mengangkat juga Paradise of Indonesia, tidak tapi khusus Java, harapannya dari sekup di Jawa ini Pacitan bisa terkenal untuk obyek wisatanya,”kata Bupati Aji.
Selanjutnya, kata dia, strategi kedua adalah dengan penguatan promosi pariwisata. Menurutnya ada sejumlah cara yang dilakukan Pemkab Pacitan untuk mempromosikan wisata Pacitan.
“Kami melakukan beberapa kegiatan promosi, tapi pada saat ini kami lebih fokus kepada tentunya melalui media-media sosial yang ada. Jadi ditengah pandemi COVID-19 ini promosi melalui medsos saya pikir adalah saat yang paling tepat, karena masyarakat kondisi saat ini tidak bisa keluar rumah dengan leluasa, tempat pariwisata ditutup, maka aktivitas untuk memegang handphone dan berselancar di dunia maya sangat tinggi,”ujarnya.
Menurut Bupati Aji, salah satu yang disampaikan ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pacitan adalah dengan mempromosikan wisata Pacitan melalui kanal-kanal milik Pemkab Pacitan.
“Kami menginstruksikan kepada Dinas Kominfo, selain menyampaikan berita-berita yang lain, minggu sekali bahkan lebih, harus juga mengangkat promosi tentang Pacitan, dan kami juga menggandeng para admin di media sosial yang mempunyai followers yang tinggi untuk juga bisa menguatkan promosi di bidang pariwisata ini,”jelas mantan Ketua DPRD Pacitan ini.
Selanjutnya, imbuh Bupati, adalah dengan penguatan pelaku usaha pariwisata. Menurut dia, hal ini juga menjadi sangat penting karena untuk mengenalkan sesuatu daerah secara detail itu bisa dilakukan oleh para penggiat dan pelaku usaha pariwisata
“Dan merekalah yang berada di tidak hanya di Pacitan, tapi juga ada di Jogja ada di Solo, ada di Bali, ada dimama-mana bekerja sama dengan kami menyampaikan tentang Pacitan,”tandas dia.
Implikasinya, kata Bupati, setelah melakukan hal tersebut adalah tentunya peningkatan wisatawan mancanegara serta wisatawan nusantara dan kita bersaing dengan dunia luar.
“Maka Pacitan menjadi bagian dari pariwisata di nusantara ini untuk bisa bersaing dengan negara-negara di luar sehingga wisatawan nusantara ini tidak perlu ke luar negeri,”ujar dia.
Strategi selanjutnya, imbuh Bupati, adalah peningkatan long of stay atau lama tinggal. Hal ini,imbuhnya lagi, adalah fokus peningkatan bagaimana wisatawan bisa lebih lama tinggal di Pacitan.
“Dan alhamdulillah dengan adanya kegiatan atau aktivitas selancar itu sebelum COVID-19 itu bisa minimal itu 1 minggu, 2 minggu bahkan sampai dua bulan itu sangat banyak. Nah, itulah sebenarnya dampak yang betul-betul bisa dirasakan oleh masyarakat,”jelasnya.
Namun demikian, imbuh Bupati, potensi pariwisata bahari dan dukungannya jadi pengembangan potensi pariwisata bahari khususnya tidak bisa dilakukan atau hanya dilakukan oleh dinas yang menangani atau Dinas Pariwisata itu sendiri.
“Jadi pariwisata, selalu saya sampaikan kepada jajaran OPD atau dinas yang ada, adalah urusan bersama, kepala dinas pariwisata sebenarnya adalah Bupati, artinya jalan- jalan menuju ke objek wisata harus didukung oleh PU, kemudian dinas yang lain seperti Indag dan sebagainya Itu juga harus support,”ujar Bupati.
Terkait upaya sesuai arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yakni sustainable atau berkelanjutan, Bupati mengungkapkan sejumlah cara dijalankan, yakni konservasi.
“Maka dengan konservasi yang kita jalankan. Ada konservasi penyu di Pacitan, dan ada juga penanaman mangrove dan di Pantai Teleng yang paling besar, kalau kemarin kita dengar tentang berita (potensi, red) tsunami, Insya Allah kami sudah melindungi. Berupaya meminimalisir dampak yang ada dengan cara yang mendukung pariwisata juga, yaitu penanaman tumbuhan pakis itu sebagai Green Belt itu di Teluk Pacitan,”jelas Bupati Aji.
Berjejaring dengan Geopark
Untuk meningkatkan pengembangan pariwisata, Bupati juga berjejaring dengan daerah di kawasan Geopark Gunung Sewu.
“Bersama-sama dengan Gunung Kidul dan Wonogiri kita bersama-sama mengembangkan pariwisata, strategi penataan kami sekali lagi jaringan Geopark. Dengan jaringan Geopark ini kami membuka ruang bagi swasta, jadi Pacitan konsep yang kita ingin tekankan adalah wisata tumbuh dan berkembang bersama masyarakat,”paparnya.
Sejumlah cara lain, imbuh Bupati, adalah persoalan tambak di sejumlah tempat pariwisata yang kontra dengan pariwisata karena lahannya hanya dipakai tambak, kedepan pihaknya masih kita berpikir bagaimana tambak ini bisa bukan lagi kontra.
“Tapi bagaimana menunjang pariwisata itu sendiri itu jadi tempatnya yang akan kita perbaiki dan limbahnya bagaimana tidak bau dan sebagaimana itu yang akan kita lakukan,”tandas dia.
Selain itu, Bupati menuturkan,adanya keberadaan Pelabuhan Pendaratan Ikan Tamperan (PPI) Tamperan dan minapolitan di sejumlah area juga menjadi daya dukung suksesnya penataan wisata bahari di Pacitan.
“Kemudian wisata bahari ini bisa lebih tertunjang dengan wisata lainnya maka ada desa wisata disana. ada desa wisata sebagai pusat ekonomi masyarakat,”ujarnya.
Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata, ujar dia, juga menjadi penting. Dengan harapan, kata Bupati, seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan itu bisa menjadi duta wisata bisa betul-betul mengenal wisata yang ada di Kabupaten Pacitan.
“Khususnya di daerahnya sendiri sendiri bisa bercerita dan sebagaiman termasuk juga memperkuat sumber daya Pokdarwis dan ada oleh-oleh khas Pacitan ini yang seperti kami sampaikan sebelumnya yaitu didukung oleh dinas dinas yang lain, salah satunya Dinas Perindustrian dan Perdagangan,”jelasnya.
Sehingga,dengan demikian, kata Bupati, penataan wisata bahari akan menjadi urusan semua komponen, dan tidak lagi menjadi urusan salah satu bidang.
“Karena saya sendiri meyakini bahwa kebutuhan berwisata pada saat ini sudah sama dengan kebutuhan-kebutuhan pokok yang lain atau kebutuhan dasar yang lain seperti sandang pangan 70% lebih mungkin masyarakat kita sudah mencantumkan wisata dalam kebutuhan batiniah kita,”pungkasnya. (red)
Video Top 15 Wisata Pacitan, Kamu Pilih Mana?