Ini Upaya Pemkab Tangani Tanah Gerak di Montongan Tulakan

oleh -0 Dilihat
Masyarakat setempat sudah menutup jalur amblas di jalur alternatif Pacitan-Ponorogo.
Masyarakat setempat sudah menutup jalur amblas di jalur alternatif Pacitan-Ponorogo.

Pacitanku.com, PACITAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan tak tinggal diam terkait bencana alam tanah ambles yang terjadi di kawasan pasar Dusun Montongan, Desa Ketro, Kecamatan Tulakan.

Seperti diberitakan sebelumnya,  jalan ambles terjadi di jalur alternatif Pacitan-Ponorogo yang melewati pasar Montongan, Desa Ketro Kecamatan Tulakan, Jumat (9/12/2016). Amblasnya jalan alternatif yang menghubungkan Desa Ketro dengan Desa Ngrayun di Kabupaten Ponorogo tersebut semakin parah dengan intensitas hujan deras yang terjadi.

Bupati Pacitan Indartato dalam keterangannya kepada wartawan, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ada upaya dari Pemkab untuk menangani bencana alam yang mengancam putusnya jalur alternatif Pacitan-Ponorogo tu.

“Pemkab telah mengambil tindakan dengan menutup retakan tanah dengan menggunakan pasir, untuk penanganan lebih lanjut, jalan tersebut akan diratakan lebih dulu kemudian dibuatkan saluran drainase sebagai tempat penampung air hujan biar mengalirnya lancar,’’ paparnya.




Usai kunjungan Bupati ke Dusun Montonganbersama Dinas Bina Marga dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beberapa waktu lalu, rencananya, di kawasan tersebut juga akan dibangun saluran drainase untuk menampung aliran air dan peningkatan jalan mulai 2017.

Indartato menyebut bahwa upaya penanganan bencana alam tersebut baru akan dilaksanakan pada tahun 2017. “ Mengingat sudah mendekati batas akhir serapan anggaran,”katanya.

Selain itu, Pemkab juga akan memberikan sejumlah bantuan untuk ruamh warga Dusun Montongan, Desa Ketro yang terdampak tanah ambles. Indartato mengkonfirmasi bahwa pihaknya tak akan merelokasi pasar Montongan. “Untuk rumah warga yang rusak kami beri bantuan, sedangkan untuk Pasar Montongan tidak ada relokasi,’’ pungkasnya.

Setidaknya, jalur ambles yang memiliki kedalaman sekitar  30 cm sepanjang 200 meter tersebut juga menyebabkan sekitar 6 rumah mengalami keretakan dengan panjang retakan mencapai sekitar 200 meter dengan lebar rongga tanah sekitar 10-15 sentimeter.

Sebagian warga Dusun Montongan pun terpaksa harus meninggalkan rumah dan kios mereka. Sedikitnya ada lima kios milik pedagang dan dua rumah warga yang berada di pinggir Jalan Raya Wonokarto-Ponorogo terdampak.

Kepala Dusun Montongan Riyanto mengungkapkan, tanah di dusun tersebut cenderung labil saat hujan turun. Pergerakannya mencapai sekitar 5 sentimeter. Kini kedalaman tanah ambles sudah hampir mencapai setengah meter. ‘’Padahal, dua pekan lalu kedalaman tanah yang ambles itu hanya sekitar 10 sentimeter. Kini diperkirakan sudah mencapai 60 sentimeter,’’ terangnya.

Meski sudah diupayakan menutup retakan tanah dengan pasir dan terpal, namun tetap saja pergerakan tanah tetap terus saja terjadi saat hujan turun. (RAPP002)