Tiga Pesan Penting Puncak Hari Jadi Pacitan: Bentuk Tim Penelusur Sejarah, Tetapkan Baju Khas Hingga Batik Khas

oleh -29 Dilihat
PUNCAK HARI JADI. Bupati Pacitan dikirab pada proses puncak hari jadi pada Minggu (19/2/2023). (Foto: Dok. Prokopim Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Gendhing Ladrang Bima Kurda mengiringi langkah Bupati Pacitan Raden Tumenggung Indrata Nur Bayuaji beserta Ibu Efi Nur Bayuaji keluar dari rumah dinas menuju Pendopo Mas Tumenggung Djogokarjo. Di pendopo Agung Kabupaten Pacitan itu sudah menunggu para undangan lengkap dengan busana beskap khas Jawa.

Kirab prosesi hari jadi ke 278 Kabupaten Pacitan, Minggu (19/2/2023) berlangsung dengan balutan budaya kental. Kirab dipimpin oleh Panglima Kabupaten membawa serta para Abdi Putri. Mereka sekaligus merupakan pemain Tari Bedhaya (tari selamat datang).

Mengutip siaran pers Prokopim, usai persembahan tarian Bedhaya Sanga dilanjutkan dengan penyerahan pusaka Kabupaten Pacitan oleh sesepuh kepada Bupati Pacitan untuk disimpan di gedong pusaka.

Selanjutnya Bupati Pacitan beranjak dari kursi singgasana memberikan sambutan. Secara ringkas Bupati menyampaikan sejarah Pacitan yang sudah ada sejak abad 12 atau era kerajaan Kediri.

Namun, berdasarkan serat kekancingan tercantum tanggal 19 Februari 1745 Bupati Pertama Pacitan adalah Raden Tumenggung Notopuro. Atas dasar tersebut disepakati tanggal 19 Februari menjadi hari jadi Kabupaten Pacitan.

Prosesi Hari Jadi Kabupaten Pacitan turut dihadiri tamu kehormatan dari kabupaten tetangga serta sejumlah tokoh. Diantaranya anggota DPR RI Dapil 7 Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Kepala Bakorwil Madiun, Wakil Walikota Sawahlunto, Perwakilan dari Kabupaten Gunung Kidul, Wonogiri, Ponorogo, Trenggalek.

Dalam pesannya di puncah hari jadi, Bupati mengatakan momentum itu bisa menjadi cambuk dalam meningkatkan etos kerja. Berkarya dan bekerja lebih baik, lebih semangat lagi demi terwujudnya kabupaten Pacitan yang Tata Pramana Hargeng Praja.

Yakni, bersatunya tekat antara pemerintah dan masyarakat mencapai pemerintahan yang arif bijaksana sejahtera dan bahagia.

“Peringatan hari jadi ke-278 Kabupaten Pacitan dengan semboyan Nyawiji Pacitan Mukti ini semoga menjadi sarana bagi seluruh stakeholder untuk mawas diri,” ungkap Bupati.

Dalam kesempatan tersebut Mas Aji menyampaikan 3 pesan penting. Pesan pertama meminta Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan untuk secepatnya membentuk tim penelusur sejarah Pacitan.

Tujuannya, untuk mengkaji serta menetapkan sejarah Kabupaten Pacitan.

Sabda kedua bupati adalah menetapkan baju rancangan Djohan Perwiranto menjadi baju “khas Pacitan” serta yang ketiga mengukuhkan batik motif “Jagad” masuk sebagai motif batik khas Pacitan. Ini sekaligus melengkapi beberapa motif batik yang sudah ada sebelumnya. Motif Batik Jagad merupakan desain dari putra Pacitan Prima Nugraha.

No More Posts Available.

No more pages to load.