Melihat Pameran Pusaka dan Pemajuan Kebudayaan di Momen Hari Jadi ke-280 Pacitan

oleh -158 Dilihat
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Pacitan ke-280 tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Pacitan menggelar Pameran Kemajuan Kebudayaan. (Foto: Dok. Perpusip for Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN — Pemerintah Kabupaten Pacitan menggelar Pameran Kemajuan Kebudayaan serta bazar buku dalam rangka memperingati Hari Jadi Pacitan ke-280 tahun 2025.

Kegiatan ini digelar sejak Rabu (12/2/2025) hingga Selasa (25/12/2025) di halaman layanan perpustakaan Kabupaten Pacitan, Jalan A Yani 76 Pacitan atau timur Gedung Gasibu Swadaya Pacitan.

Agenda ini juga mendapat perhatian khusus dari Sekretaris Daerah (Sekda) Pacitan Heru Wiwoho Supardi Putra yang turut hadir dan memberikan apresiasi penuh terhadap inisiatif Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Pacitan dalam memeriahkan perayaan tersebut.

Sekda juga berkesempatan mengunjungi pameran pusaka yang digelar di gedung layanan perpustakaan Pacitan.

Salah satu agenda pameran pemajuan kebudayaan adalah pagelaran pusaka yang diadakan oleh Paguyuban Tosan Aji.

Kurang lebih 50 pusaka dipamerkan, mulai dari keris, tombak, pedang, hingga wedung.

Kepala Disperpusip Pacitan, Amat Taufan, menuturkan bahwa pameran ini menampilkan berbagai aspek sejarah dan budaya Pacitan, termasuk visualisasi lukisan tokoh Adipati Setro Ketipo dari abad ke-17 Masehi.

Lukisan ini menggambarkan peristiwa bersejarah “Rucuh Pace,” yang melibatkan prajurit Setro Ketipo dan melahirkan legenda “Sumpah Amukti Pacitan.”

Menurut Amat Taufan, Sumpah Amukti Pacitan diucapkan oleh Pangeran Mangkubumi saat berada di Tlatah Craken, Desa Sumberharjo, Pacitan.

Sumpah ini akhirnya menjadi kenyataan ketika Pangeran Mangkubumi naik takhta sebagai Raja Yogyakarta pada abad ke-17 Masehi dan mengangkat Setro Ketipo sebagai penguasa Pacitan pada masa itu.

“Kami ingin menghadirkan kembali sejarah Pacitan kepada masyarakat melalui visualisasi dan literasi, sehingga generasi muda bisa lebih memahami dan menghargai perjalanan panjang daerah ini,”kata Amat Taufan.

Pameran ini juga diisi dengan bazar buku yang menawarkan berbagai koleksi bacaan sejarah, budaya, dan literatur lokal, sehingga semakin memperkaya wawasan masyarakat tentang identitas dan warisan Pacitan.

Taufan berharap dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Pacitan semakin mencintai sejarah dan budaya daerahnya.

“Serta terus menjaga kelestariannya untuk generasi mendatang,”pungkasnya.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.