Nur Arifin Hamid: Perlu Strukturisasi Pasar Tradisional di Pacitan

oleh -0 Dilihat
Nur Arifin Hamid GP Ansor Pacitan.

Pacitanku.com, PACITAN – Konsolidasi dan kegiatan turun ke bawah yang dilakukan oleh pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pacitan, Yudi Sumbogo dan Isyah Ansori banyak menghasilkan informasi yang bermanfaat.

Salah satunya adalah saat mengunjungi pasar tradisional di Ngadirojo, beberapa saat yang lalu.

Hal itu disampaikan oleh Nur Arifin Hamid, Sekretaris Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Pacitan kepada pewarta, Senin (5/10/2020).

Menurut Nur Arifin, kegiatan turun kebawah yang dilakukan oleh Mbois terutama perbincangan dengan para pejuang ekonomi kerakyatan di Pasar Tradisional Lorok.

“Mereka tidak mengeluh, melainkan memberikan kami gagasan cerdas, aspirasi yang jarang kita temukan ketika kita bicara kesejahteraan ekonomi kerakyatan Pacitan ke depan. Ketika Pasar Tradisional semakin tergerus dengan Pasar maupun pusat perbelanjaan Modern,” terang Nur Arifin.

Dari isu tersebut, Nur Arifin menegaskan akan muncul sebuah misi besar terhadap pasar tradisional yang merupakan salah satu pondasi ekonomi kerakyatan, diantaranya masyarakat berharap pasar tersebut harus segera terestrukturisasi dan terintegrasi.

“Strukturisasi dimaksud, yaitu adanya integrasi antara pasar desa, pasar kecamatan, dan pasar kabupaten. Sehingga tidak kalah dengan trend pusat perbelanjaan modern,” lanjutnya.

Realitas masalah klasik yang kerap terjadi di pasar-pasar tradisional di beberapa desa, yaitu minimnya perhatian pemerintah untuk revitalisasi.

“Karenanya, pasar tradisional menjadi kumuh, becek, kotor, tidak tertata dan mulai ditinggalkan pelanggannya. Beralih ke Pusat perbelanjaan modern,” terang Nur Arifin.

Pasca pandemi COVID-19 era new normal harus ada kebijakan penataan yang lebih baik, dan berpihak pada masyarakat.

“Jangan kalah dengan pusat perbelanjaan modern karena Rupiah terus berputar tidak henti-hentinya. Bahkan, denyut nadi perekonomian masyarakat ini ada di pasar tradisional,” ucap Nur Arifin.

Untuk itu, Mbois memiliki gagasan mengenai pembenahan dan penataan pasar tradisional. Salah satunya, harus disinergikan antara pasar desa, pasar kecamatan dan pasar kabupaten.

“Tidak boleh setengah-setengah, acak dengan sistem yang parsial. Untuk revitalisasi  Mbois harus mendorong anggaran provinsi dan pusat untuk disinergikan dengan anggaran kabupaten dalam hal penataan pasar tradisonal yang lebih baik. Fasilitasi lapak yang baik tidak kumuh dan menarik serta sehat,”pungkasnya.

Pewarta: Yahya Ali Rahmawan
Editor: Dwi Purnawan

No More Posts Available.

No more pages to load.