Praktisi Sebut “Mbois” Berpeluang Kalahkan “Nyawiji-Sumrambah”

oleh -2 Dilihat
Kartun Aji-Gagarin dan Mbogo-Isyah. (Ilustrator: Dwi Pangesti Aprilia/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN – Praktisi politik sekaligus mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jawa Timur, Amar Makruf menilai peta politik pasca turunnya Rekomendasi dari DPP Partai Demokrat kepada Indrata Nur Bayu Aji dan Gagarin di Pilbup Pacitan menarik dicermati.

Menurut Amar, DPP Partai Demokrat tentu sudah memperhitungkan secara matang sehingga rekomendasi itu turun kepada Aji dan Gagarin, yang kemudian memiliki jargon “Nyawiji-Sumrambah.”

“Dengan keyakinan bahwa pasangan ini bisa menang dengan mulus dalam Pilbup yang akan digelar 9 Desember 2020 mendatang, hal itu didasarkan pada dominasi Partai Demokrat di parlemen didukung dengan ketokohan Gagarin yang menempati urutan pertama dalam survei,”Kamis (10/9/2020).

Namun demikian, Amar menilai jika dilihat lebih lanjut, banyak masyarakat yang kurang mendapatkan alternatif pilihan calon pemimpin mereka lima tahun yang akan datang. Salah satunya adalah terkait slogan dari Aji yang seringkali menyebutkan dirinya keponaka SBY.

“Bahkan, slogan Aji yang selalu menyebutkan bahwa dia adalah keponakan SBY menandakan politik dinasti saat ini terjadi di Pacitan. Ketokohan karena prestasi belum terlihat, sementara disisi lain, Gagarin yang dikehendaki masyarakat secara luas sebagai pemimpin alternatif tidak terjadi karena bergabung dengan Aji sebagai pasangan Calon, padahal sebelumnya arus yang dibangun sangat deras mengalir,”jelas Amar.

Amar memprediksi, sebagian besar pendukung Gagarin akan berbelok arah karena kecewa keputusan yang diambil Politisi Golkar itu. Dukungan tersebut, kata dia, bisa dialihkan ke paslon Yudi Sumbogo dan Isyah Ansori (Mbois).

“Menurut saya, pasangan “Mbois” yang diusung oleh PDIP dan PKB akan mendapatkan keuntungan dari momentum yang terjadi. Sebagian besar pendukung Gagarin dan Bakal Calon Bupati yang tidak direkomendasikan DPP Demokrat akan bersatu menjadi kekuatan yang luar biasa, presentase bisa sampai 60% jika hari ini digelar Pilbup,”papar dia.

Disisi lain, Amar menilai Pilbup Pacitan bisa menjadi barometer nasional. Salah satunya adalah jika paslon “Mbois” yang diusung PDIP, PKB dan didukung Partai Gelora itu berhasil menang di Pacitan.

“Jika pasangan yang diusung PDIP mampu menumbangkan dominasi Partai Demokrat di kandangnya, akan mengubah konstelasi politik secara nasional, namun dinamika masih terjadi, semua peluang sangat mungkin terjadi,”pungkasnya.

Pewarta: Yahya Ali Rahmawan
Editor: Dwi Purnawan

Video KPU Pastikan Hanya Dua Paslon yang Daftar di Pilbup Pacitan

No More Posts Available.

No more pages to load.