Pacitanku.com, SUDIMORO – Di tengah gempita media sosial yang penuh dengan konten beragam, muncul sebuah fenomena unik dari sudut Pacitan.
Sosok Mbah Katimun, pria paruh baya dengan logat khas atau dialek Pacitan, terutama wilayah timur yang kental, tiba-tiba saja menjelma menjadi bintang di platform TikTok.
Konten-kontennya yang sederhana namun autentik di akun @Edy.dekor berhasil memikat jutaan pasang mata, membawa nuansa pedesaan Pacitan langsung ke layar gawai warganet se-Indonesia.
Setiap unggahan Mbah Katimun adalah secuil potret kehidupan sehari-hari yang polos dan apa adanya. Mulai dari aktivitas sederhana seperti makan, berkebun, mencari rumput untuk kambing, hingga memanen porang, semuanya disajikan dengan balutan dialek Pacitan yang khas.
Kata-kata seperti “Mbecek” (berkunjung ke rumah orang hajatan), “cethuk” (bertemu), atau “masio” (walaupun) mengalir begitu saja dari lisan Mbah Katimun, memberikan warna lokal yang kuat pada setiap videonya.
“Kowe mau ket ngendi kek? Ket mbecek mae (omahe) Muji, gek cethuk balaku tiktokan, wong ket Mrayan. Lha iki gene cethuk balaku neng tiktok, alhamdulillah balaku okeh saiki jatah pol-polan,” ucap Mbah Katimun dalam salah satu kontennya yang viral.
Akun @Edy.dekor, yang kini memiliki 21,4 ribu pengikut, menjadi jendela bagi banyak orang untuk mengenal lebih dekat sosok Mbah Katimun. Tak disangka, kesederhanaan ini justru menjadi daya tarik utama.
Beberapa konten bahkan mencapai angka fantastis, menembus 1,8 juta hingga 2 juta penonton. Salah satu konten Mbah Katimun yang salah hari ke hajatan orang ditonton 2 juta, dibagikan 6.519, dan dikomentari lebih dari 1000 akun.
Tak hanya warganet biasa, pesona Mbah Katimun rupanya juga sampai ke telinga pejabat daerah.
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, beberapa kali kedapatan membagikan ulang konten-konten Mbah Katimun, menunjukkan apresiasi terhadap konten lokal yang menghibur dan autentik ini.
Namun, di balik sorotan dan popularitas mendadak Mbah Katimun, ada peran sentral seorang kreator konten muda bernama Edi Suyatno.
Edi adalah keponakan Mbah Katimun yang juga mengelola akun @Edy.dekor. Kepada Pacitanku.com, Edi menuturkan bahwa semua ini berawal dari keisengan belaka.

“Awal ngonten itu saya iseng dan coba-coba. Saya lihat sosok Mbah Katimun ini lucu dan menarik,” ujar Edi saat ditemui di kediaman Mbah Katimun di RT/RW 15/VIII Dusun Purworejo, Desa Sembowo, Kecamatan Sudimoro, Pacitan, Sabtu (17/5/2025).
“Harapannya waktu itu semoga ramai dan bisa diterima oleh masyarakat,”imbuhnya.
Konten mengenai Mbah Katimun baru mulai digarap Edi sejak akhir tahun 2024. Belum genap setahun, respons yang datang ternyata sangat luar biasa.
“Respon masyarakat positif dan Mbah Katimun jadi dikenal banyak orang,”kata Edi.
Menurut Edi, pesona Mbah Katimun memang terletak pada kepribadiannya yang apa adanya.
“Mbah Katimun itu orangnya lucu, lugu, dan nggak gampang marah,”ungkapnya.
Sifat inilah yang membuat banyak penonton merasa terhubung dan terhibur.
Meskipun kontennya kini viral, Edi mengaku merasakan campur aduk perasaan.
“Perasaan saya ada susah ada senangnya. Soalnya dari viralnya itu seperti semakin tinggi pohon, angin semakin kencang. Komentar netizen kadang ada yang kurang berkenan di hati,” curhatnya.
Ia sadar, popularitas selalu datang bersama tantangan. Meski begitu, Edi bersyukur sejauh ini belum mengalami hambatan berarti dalam proses kreatifnya. Niat awalnya yang tulus, “Niat saya membuat konten ini hanya untuk membantu dan iseng saja,”menjadi pegangan.
Ia juga berbagi pengalamannya mencoba membuat konten dengan tokoh lain sebelumnya, namun justru Mbah Katimun-lah yang paling “klik” dan mendapat sambutan hangat.
Ke depan, Edi sebenarnya memiliki ide-ide konten lain di luar Mbah Katimun, namun keterbatasan dalam mengelola media masih menjadi kendala. Fokusnya saat ini adalah terus menghadirkan konten Mbah Katimun yang disukai masyarakat.
Sementara itu, Mbah Katimun, yang kini berusia sekitar 60 tahun, tetap menjalani kesehariannya dengan sederhana di rumahnya di Sudimoro.
Dia tinggal berdua dengan sang istri, dengan rutinitas mencari rumput untuk ternak kambing sebagai salah satu kegiatan utamanya.
Dari “keisengan” yang berbuah viral ini, Edi mengaku sudah mulai mendapatkan sedikit hasil, terutama dari live TikTok.
Dia menuturkan sebagian besar hasil tersebut ia berikan kepada Mbah Katimun.
“Hasilnya saya berikan kepada Mbah Katimun, saya cuma ambil buat bayar WiFi saja,”pungkas Edi.
