Total Kerugian Akibat Bencana Pacitan Capai Rp 600 M

oleh -0 Dilihat
Indartato saat menerima bantuan dari Bank Mandiri untuk korban bencana alam. (Foto: Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Bupati Pacitan Indartato menyampaikan kerugian materi akibat bencana alam di Pacitan mencapai Rp 600 miliar. Hal itu diungkapkan Indartato saat menyampaikan sambutan menjelang digelarnya doa bersama dan Hari Kesetiakawanan Sosial serta Peringati Hari Kesukarelawanan Internasional bencana banjir dan tanah longsor di hadapan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Pendopo Kabupaten Pacitan, Kamis (7/12) malam.

Dia mengatakan bahwa jumlah kerugian dimungkinkan masih terus bertambah, seiring perhitungan yang terus dilakukan.

Menurut penjelasan Indartato, kerugian sangat besar lantaran banjir bandang dan tanah longsor berdampak meluas di 12 kecamatan yang ada di daerah itu. Ia menyebut beberapa data kerusakan infrastruktur seperti 89 SD dan SMP-SMK (rusak berat 68, rusak sedang 21 sekolah), jalan rusak dengan panjang sekitar 19 kilometer di 78 ruas.

Selain itu, jembatan yang rusak, termasuk jembatan gantung yang putus atau rusak berat tercatat sebanyak 21 unit/titik, tanggul di 23 titik dengan panjang 462 meter.

Dia mengatakan bahwa luas areal pertanian yang rusak akibat banjir-longsor pada Senin (27/11) hingga Selasa (28/11) mencapai 1.285 hektare, ternak hilang sapi 117 ekor, kambing 1.583 ekor.

Bantuan finansial dari para donatur dan dermawan dari berbagai daerah saat ini terus mengalir melalui rekening bantuan yang dibuka Pemkab Pacitan.

Total dana terkumpul sementara mencapai Rp800 juta lebih, dan kata Indartato dana itu masih akan dipertimbangkan untuk dialokasikan guna membantu penyediaan material guna membangun kembali sekitar 400-an unit rumah yang rusak berat dan telah diidentifikasi tim TNI. “Semoga datanya (rumah rusak) bisa segera valid sehingga bisa segera ditindaklanjuti untuk rehabilitasi dan penyaluran bantuan yang ada,” katanya.

Indartato mengatakan, sampai saat ini pengungsian masih ada dan tersebar di sejumlah titik kecamatan dengan jumlah pengungsi mencapai 1.000 orang, dari sebelumnya sempat mencapai 16 ribu pengungsi di 12 berbagai posko penampungan sementara. Sedangkan rumah rusak, data sementara tercatat sebanyak 4.609 rumah. “Dari Provinsi Jawa Timur melalui Bapak Pangdam sudah dikerjakan pembenahan rumah, kurang lebih nanti 460 unit,” ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, dia optimistis akan kebangkitan seluruh masyarakat Pacitan pasca terjadi bencana alam.“Semoga Pacitan bisa cepat bangkit menghadapi cobaan ini, karena bencana alam yang terjadi di Kabupaten Pacitan terjadi akibat hujan yang luar biasa,”katanya lagi.

Dia menuturkan bahwa saat ini bantuan terus mengalir ke pengungsi melalui posko-posko yang dibentuk, baik dari pemerintah maupun dari ormas yang peduli dengan bencana alam.

Merunut data dari laman infobencana.pacitankab.go.id, sebanyak 25 korban meninggal dunia telah ditemukan, yang terdiri dari korban banjir sebanyak enam orang dan 19 korban tanah longsor.

Sementara, wilayah yang terdampak banjir sebanyak 35 desa dari 6 kecamatan, sementara wilayah yang terdampak tanah longsor adalah 12 dari 12 kecamatan, yakni Pacitan, Kebonagung, Arjosari, Tegalombo, Nawangan, Bandar, Tulakan, Ngadirojo, Sudimoro, Punung, Donorojo dan Pringkuku.

Adapun, wilayah dengan korban terbanyak adalah Kecamatan Kebonagung dengan 12 korban meninggal dunia bencana tanah longsor.

Kemudian Kecamatan Pacitan dengan 5 korban meninggal dunia akibat banjir, Tulakan dengan tiga korban meninggal dunia akibat tanah longsor, Nawangan dengan dua korban meninggal dunia akibat tanah longsor, Arjosari dengan dua korban meninggal dunia akibat tanah longsor dan Tegalombo dengan satu korban meninggal dunia akibat banjir. (RAPP002)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.