Cintai Produk Dalam Negeri, Mahasiswa Kampanyekan Go Pangan Lokal

oleh -0 Dilihat
Kampanye Go Pangan Lokal MITI Mahasiswa. (Foto : Dok.Pacitanku)
Kampanye Go Pangan Lokal MITI Mahasiswa. (Foto : Dok.Pacitanku)
Kampanye Go Pangan Lokal MITI Mahasiswa. (Foto : Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, SEMARANG – Sebagai bentuk sikap nasionalisme pangan, Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI) Kluster mahasiswa menggalakkan gerakan kembali ke pangan lokal Go Pangan Lokal (GPL), Ahad (18/5/2014) di area Car Free Day (CFD) Simpang Lima Semarang.

Dalam aksi yang diikuti sekitar 150-an mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi Semarang seperti Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas PGRI, Universitas Islam Sultan Agung dan Universitas Semarang (USM) itu memulai aksi dengan long march dari depan Masjid Baiturrahman Semarang dan menyuri area car free day Simpang lima. Sepanjang long march massa aksi melakukan yel – yel dan memperkenalkan potensi pangan lokal.

Koordinator MITI Kluster Mahasiswa Semarang,  Nasrun Eko Wibowo mengatakan bahwa tujuan gerakan kampanye Go Pangan Lokal untuk mengajak masyarakat kembali mencintai produk pangan lokal dalam negeri dan melakukan reformasi pangan.

Menurutnya, sebagian besar masyarakat Indonesia menganggap beras sebagai makanan pokok utama. Padahal di Indonesia melimpah berbagai macam bahan makanan yang bisa diolah menjadi makanan pokok. “Kita makan tidak harus dari beras, tapi bisa dari singkong, jagung, kedelai, sagu dan bahan pangan lokal lainnya. Apabila kita hanya mengandalkan beras, maka Indonesia akan selalu mengimpor,” terangnya.

Sistem pangan lokal, katanya, memberikan beberapa keunggulan dibanding pasar konvensional dan global termasuk manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan.  “Ketika kita mengkonsumsi dan membeli produk local, maka kita dapat memperkuat perekonomian regional, mendukung kesejahteraan petani dan menguatkan kembali ketahanan pangan nasional,” jelas Mahasiswa Unnes ini.

Dia berharap dukungan dari beberapa pihak seperti masyarakat dan pemerintah selaku pengambil kebijakan untuk mendukung Gerakan Pangan Lokal tersebut. “Semoga aksi ini mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memproduksi dan mengonsumsi makanan lokal,” pungkasnya.

Redaktur : Dwi Purnawan