Politikus PDIP Kritik Kedatangan SBY di Kampung Halaman

oleh -0 Dilihat
Monumen Jenderal Sudirman-di-Pacitan-ok
Monumen Jenderal Sudirman-di-Pacitan-ok
Monumen Jenderal Sudirman-di-Pacitan-ok
Monumen Jenderal Sudirman-di-Pacitan-ok

Pacitanku.com, PACITAN—Politikus PDI Perjuangan Giyanto mengkritik rencana mudik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke lokasi PLTU Sudimoro, Pacitan, Jawa Timur (Jatim).

Menurutnya mudik SBY itu telah merepotkan warga Pacitan. “Saya sangat menyayangkan kedatangan presiden ke kampung halamannya. Bukan membantu warga Pacitan yang selama ini daerah minus, tandus, rata-rata di bawah garis kemiskinan tetapi malah membuat warganya direpotkan,” kata Giyanto dalam keterangan pers, Selasa (15/10).

Kepala Humas Protokoler DPP PDI Perjuangan ini mengatakan, SBY akan berada di Jawa Timur mulai 15 Oktober sampai 16 Oktober 2013. Dalam kurun dua hari itu, dia mengaku mendapat laporan pengaduan dari masyarakat yang dipaksa menyambut kedatangan presiden.

Dia mengatakan, warga dipaksa para aparatur birokrasi mulai dari bupati sampai kepala desa, RT dan RW memasang bendera dan baliho Partai Demokrat.

“Masyarakat diminta untuk memasang Bendera Merah Putih, ini tidak keberatan. Tetapi untuk membantu memasang baliho, spanduk, bendera Partai Demokrat sungguh memprihatinkan dan memaksakan kehendaknya,” ujar Giyanto.

Panwaslu Pacitan tidak bisa berbuat apa-apa menyikapi aksi pemasangan alat peraga Partai Demokrat di seluruh pelosok Pacitan. Giyanto mengatakan, Panwaslu juga tidak berkutik ketika terjadi pembagian kaos Demokrat sebanyak satu mobil box besar ke warga Pacitan.

“Hal ini baru terjadi pertama kali dan kunjungan sebelumnya tidak seperti ini, siapakah yang harus dilayani dan melayani? Apakah kekuasaan dan ketua partai bisa seenaknya seperti ini?” sesal Giyanto.

Tak cuma mewajibkan warga memasang Bendera Partai Demokrat, aparatur birokrasi Pacitan dinilai memaksa warga membersihkan jalan-jalan selama dua hari, khususnya  Jalur Lintas Selatan (JLS) yang jarak dan panjangnya puluhan kilometer (lebih dari 50 km) menuju PLTU Sudimoro, Pacitan.

Giyanto menambahkan, kedatangan SBY di Pacitan juga disertai pengerahan pasukan TNI dan Polri di setiap desa yang akan dilewati SBY. “Seperti mau perang dan menakuti warga,” katanya, seperti dikutip republika.co.id.

Sumber : Republika