Cerita Persiapan Grup Ronthek Ronthekantropus Punung Hingga Raih Predikat Penyaji Terbaik FRP 2024

oleh -549 Dilihat
Ronthekantropus Kecamatan Punung saat menampilkan atraksinya pada Rabu (17/7/2024). (Foto: Dok. Prokopim Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Festival Ronthek Pacitan (FRP) 2024 yang berlangsung selama tiga hari, yakni pada Senin (15/7/2024) hingga Rabu (17/7/2024) akhirnya usai.

Sebanyak 20 grup ronthek sukses menampilkan performa terbaiknya dalam gelaran yang masuk karisma event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ini.

Dan setelah melalui penilaian dewan juri yakni Joko Suranto, Memet Chairul Slamet, Daniel Caisar Kushardiono, Fajar Arianto, Sukatno, Djohan Perwiranto, Hurip Sapto Wibowo, Fajar Brian Lasawon, Andi Nopianto, Ari Wibowo dan Arifin, akhirnya FRP 2024 diumumkan hasil festival ronthek Pacitan 2024 masing-masing kategori.

Baca juga: Hasil Lengkap Festival Ronthek Pacitan 2024: Punung Raih Penyaji Terbaik

Salah satu kategori adalah penyaji terbaik adalah Ronthekantropus Kecamatan Punung  yang berhasil meraih nilai nilai 700 dari dewan juri. Hasil ini sontak menjadikan Punung meraih hasil terbaik setelah beberapa event penyelenggaraan FRP tahun-tahun sebelumnya belum berhasil.

Manajer tim Ronthek Ronthekantropus Punung, Andi Jambul menceritakan persiapan grup Ronthek yang terinspirasi dari manusia purba di Kecamatan Punung itu hingga akhirnya sukses menyabet predikat penyaji terbaik.

“Persiapannya dari awal memang langsung menuju tema Ronthekantropus, intinya mengangkat manusia purba di Punung, termasuk di Song Terus itu, dan teman-teman luar biasa kerja kerasnya,”ujar Andi yang juga Kepala Dusun (Kasun) Kali Pucung ini.

Hanya dalam waktu satu bulan, Andi membeberkan berkat kerja keras dan dukungan berbagai pihak di kecamatan PUnung, pihaknya mampu meramu tim Ronthek yang kompak dan tampil atraktif hingga mendapat penilaiaun tertinggi dari dewan juri.

“Ini juga tidak luput dari support pak Kepala Desa se-kecamatan Punung sekaligus dari pemerintah kecamatan Punung,”ujar dia.

Andi mengaku persiapan menuju festival hanya berlangsung satu bulan dengan bantuan dari berbagai pihak.

“Dalam pelaksanaannya, pemainnya sendiri berarti campuran masih dari berbagai macam lintas desa berarti, kita juga baru terpikirkan tema manusia purba itu setelah ada undangan, kurang lebih sekitar 1 bulanan,”papar Andi.

Untuk property hingga koreografi, kata Andi, pihaknya mengandalkan kekuatan dari putra Punung.

“Kalau untuk koreografi dan musik itu dari temen -temen punung, itu yang buat koreografi dan musiknya mas Risang Farid, dan alhamdulillah berjalan lancar meraih hasil terbaik,”pungkasnya.

Sebagai informasi, festival Ronthek yang kembali masuk KEN tahun ini berlangsung semarak. Menghadirkan 20 tim Ronthek, pada akhirnya Ngadirojo dan Punung panen penghargaan.

Pada tahun ini, penyelenggaraan festival Ronthek Pacitan memang sedikit lebih berbeda dibanding tahun sebelumnya.

Jika tahun sebelumnya yang hanya menampilkan perwakilan kecamatan, pada tahun ini para peserta juga bertambah dari instansi pendidikan dan komunitas organisasi masyarakat. Hal itu membuat total peserta tahun ini bertambah.

Jika tahun 2023 lalu jumlah peserta hanya 12 dan digelar hanya dua hari, maka pada tahun ini jumlah peserta festival ronthek Pacitan berjumlah 20 peserta dengan durasi tampilan 3 hari.

Festival Ronthek Pacitan tahun ini total 800 peserta yang terdiri dari seniman lokal, luar daerah, mancanegara dan juga berbagai komunitas.

Adapun special performance yang tampil adalah Etno Ensemble Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Calung Kontemporer Arang Suwung Banyumasan, dan Trunthung Sanggar Dom Sunthil Merbabu Magelang.

Video Gemerlap Festival Ronthek Pacitan 2024, Hadirkan Seniman Luar Negeri

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.

No More Posts Available.

No more pages to load.