Mendagri Tito Sindir Tenaga Honorer Titipan Pejabat: Jam 08.00 Masuk, Jam 10.00 Ngopi-ngopi

oleh -2 Dilihat
Mendagri Tito Karnavian. (Foto: Dok Kemendagri)

Pacitanku.com, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut tenaga honorer bagian administrasi di lingkungan pemerintah daerah (Pemda) banyak diisi oleh tim sukses (timses) atau atau keluarga kepala daerah.

Pernyataan ini Tito sampaikan di depan puluhan kepala daerah yang dikumpulkan dalam acara Penguatan Aparat pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di kantor Kementerian Dalam negeri (Kemendagri) pusat.

Saat itu, Tito tengah menyinggung persoalan anggaran Pemda yang banyak dihabiskan untuk belanja pegawai, salah satunya honorer.

Awalnya, Tito mengatakan bahwa tenaga honorer itu terbagi menjadi 3 jenis, yaitu spesialis tenaga kesehatan, guru, dan tenaga administrasi.

“Tenaga honorer ini ada 3 macam, satu ada yang spesialis tenaga kesehatan, seperti perawat segala macam, yang kedua adalah guru yang mengajar, nah itu fine-lah,” kata Tito, mengutip laman Youtube stranaspkofficial.

Namun, lanjutnya, untuk jenis tenaga honorer bidang administrasi, rata-rata berisi dari tim sukses atau keluarga dari pejabat daerah.

Mereka juga kerap pulang lebih cepat dari waktu kerjanya atau dikenal gaji buta atau gabut.

“Tapi yang ketiga ini tenaga administrasi, tenaga administrasi ini rata-rata adalah tim sukses atau keluarganya kepala daerah atau pejabat di situ,”ujar mantan Kapolri ini.

“Dikasih kerjaan, jam 08.00 masuk, tidak punya keahlian, jam 10.00 sudah ngopi-ngopi sudah hilang,”imbuh Tito.

Selanjutnya saat pejabatnya berganti, akan masuk kembali tim sukses baru menjadi tenaga honorer. Jadi menumpuklah tenaga honorer tanpa kemampuan khusus, dan menghabiskan banyak anggaran belanja daerah, seperti gaji pegawai. Sedangkan biaya program untuk masyarakat hanya dapat sisa.

“Ini membuat belanja pegawai di daerah-daerah yang bergantung dari transfer pusat semua tersedot ke situ anggarannya. Yang belanja modal yang betul-betul menyentuh untuk rakyat, membangun jalan, mungkin cuma 15-20 persen, jadi tidak ada kemajuan apa-apa,” kata Tito.

No More Posts Available.

No more pages to load.