Pemerintah Berencana Membangun Waduk Wadah di Sudimoro

oleh -30 Dilihat
PROYEK WADUK TUKUL. Suasana Waduk Tukul Karanggede, Arjosari yang ditargetkan selesai bulan Desember 2020. (Foto: Dok Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN –  Proyek bendungan atau waduk Tukul di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, ditargetkan rampung sampai akhir tahun ini. Selain waduk Tukul, pemerintah pusat juga berencana membangun waduk Wadah di Dusun Wadah, Desa Klepu, Kecamatan Sudimoro.

Pembangunan waduk Wadah ini sangat penting dilaksanakan dalam  rangka mewujudkan bendungan sebagai infrastruktur penyedia air baku, sekaligus pengendali banjir. Menurut rencana, kapasitas tampungan bendungan tersebut lima kali lipat lebih besar dari bendungan Tukul.

Baca juga: Pemkab Pacitan Teruskan Rencana Pembangunan Waduk Wadah

Hanya saja untuk bisa mewujudkan rencana tersebut, pemerintah masih perlu melakukan rekayasa sosial, mengingat beberapa warga yang tempat tinggalnya terdampak proyek bendungan, masih ada  yang belum setuju terhadap rencana proyek bendungan berkapasitas 40 juta meter kubik tersebut.

“Perencanaan yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sudah sampai pada tahap detail desain, namun masih terdapat kekurangan terkait penyelidikan tanah. Selain itu  masih perlu dilakukan rekayasa sosial, mengingat masih ada beberapa warga sekitar lokasi yang belum setuju proyek tersebut dilaksanakan,”kata Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas PUPR Pacitan, Yudo Trikuncoro, Jumat (7/8/2020).

Menurut Yudo, lokasi rencana bendungan tersebut berada di hulu Sungai Lorok, tepatnya di Dusun Wadah, Desa Klepu, Kecamatan Sudimoro.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pacitan, Yudo Tri Kuncoro

Tak hanya itu, tampungan waduk dengan luas 135 hektar ini juga mengenai dua wilayah kabupaten tetangga, yakni Kabupaten Ponorogo dan Trenggalek.

“Lokasi bendungan ada di perbatasan tiga kabupaten, posisi tubuh bendungan ada di Kabupaten Pacitan dan Ponorogo, namun manfaat terbesar akan dirasakan oleh warga Pacitan, terutama dalam hal penyediaan air untuk berbagai kebutuhan,”jelas pejabat eselon III b ini pada pewarta.

Yudo menjelaskan, nilai manfaat dari keberadaan tampungan air raksasa tersebut sangatlah besar. Selain berfungsi untuk penyediaan air baku, bendungan tersebut juga berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan air irigasi, PLTA, serta pariwisata.

“Cukup ideal, mengingat tampungannya yang besar, sedang panjang tubuh bendungan relatif tidak terlalu panjang, sehingga biaya konstruksi tidak terlalu besar,”tuturnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan