Cerita Helmi Saat Banjir Bandang Luluh Lantahkan Fasilitas di MAN Pacitan

oleh -8 Dilihat
Kondisi MAN Pacitan saat terkena banjir pada Selasa (28/11/2017) lalu. (Foto: Screenshoot Youtube Humas Pemkab Pacitan)

Pacitanku.com, PACITAN – Wakil Kepala Sarana Prasarana Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pacitan, Helmi Hanayuni mengisahkan saat banjir bandang yang terjadi pada Selasa (28/11/2017) lalu meluluh-lantahkan fasilitas sekolah tersebut.

Hal itu diceritakan Helmi saat menerima kunjungan Kakanwil Kemenag Jatim Syamsul Bahri di MAN Pacitan pada Jumat (12/1/2018) kemarin, sebagaimana dikutip laman Kemenag Jatim.

Pada Jumat (12/1), terlihat tumpukan buku beberapa mata pelajaran dengan berwarna coklat bekas terkena lumpur  teronggok di sebuah sudut di MAN Pacitan. Buku yang masih terikat tersebut sebelumnya diletakkan di ruang perpustakaan. Banjir besar yang melanda mengakibatkan buku yang baru datang tersebut tidak bisa digunakan. 

“Bencana banjir tersebut tidak hanya mengakibatkan rusaknya buku perpustakaan, namun sarana prasarana lain juga ikut rusak. Seperti komputer, dokumen, meja kursi yang berada di lantai 1. Air setinggi dada orang dewasa tersebut juga telah mengakibatkan halaman sekolah serta taman sekolah menjadi rusak dan berlumpur,”kata Helmi Hanayuni.

Dia mengisahkan sampai sekarang pihaknya masih melakukan proses mengembalikan sarana prasarana agar lancar dipakai kegiatan belajar mengajar walau setelah lebih dari satu bulan pasca bencana.

Sementara, Bambang DK, guru Bahasa Indonesia menceritakan bahwa seluruh lantai dua di MAN Pacitan sempat beberapa hari menjadi tempat mengungsi warga sekitar. Bahkan Ujian Akhir Semester diundur 1 minggu pasca banjir tersebut.

“Mahad Putra yang terletak di belakang gedung sekolah juga tak luput dari banjir. Air setinggi 30 cm masuk ke kamar tempat siswa putra tinggal,”katanya.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa banjir juga mengakibatkan banyak siswa kehilangan seragam sekolah.

“Namun dapat diatasi atas bantuan alumni serta program sekolah yang selama ini telah diterapkan, yaitu siswa yang telah lulus dapat menyumbangkan seragamnya. Seragam ini disimpan oleh sekolah dan disalurkan untul siswa yang memerlukan seperti saat ini,”katanya. (Kemenag/RAPP002)