Gelombang Tinggi, Nelayan Pacitan Diminta tak Melaut Hingga Minggu

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Tri Mudjiharto meminta kepada para nelayan di Pacitan untuk tidak melaut hingga dua hari kedepan. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kembali gelombang tinggi di perairan Pacitan.

“Ini memang gejala alam yang biasa terjadi. Bukan hanya di Pacitan namun di sepanjang pesisir selatan pulau Jawa. Oleh karena itu, kami menghimbau nelayan untuk tidak melaut hingga Minggu (12/6/2016) dulu,” katanya, Kamis.

Menurutnya, saat ini ombak laut mengalami pasang. Bahkan, pada rob yang terjadi di hari Rabu lalu, tinggi ombak mencapai empat meter. Hal ini pula yang menyebabkan ombak sempat masuk jauh hingga merendam beberapa warung di bibir pantai. “Sangat berbahaya apabila dipaksakan untuk melaut. Masih ada potensi ombak naik hingga empat meter,” tandas Tri.

Gelombang tinggi yang terjadi pada Rabu lalu memang menjadi yang terparah selama beberapa bulan terakhir. Hal ini disebabkan selain rutinintas gejala fenomena alam yang biasa terjadi juga diakibatkan adanya perubahan musim secara ekstrim di luar Indonesia.


Sebagai informasi, Pacitan memang menjadi satu di antara kabupaten di Jatim yang berada di pesisir selatan Pulau Jawa. Ada sekitar 74 pantai yang berada di Pacitan dan sebagian sudah menjadi destinasi andalan pariwisata Pacitan.

Hingga kamis kemarin, gelombang pasang di Pacitan, masih tinggi. Hingga Kamis siang, 9 Juni 2016, ketinggiannya berkisar antara 3 – 5 meter atau sama seperti sehari sebelumnya. “Tapi, frekuensinya agak berkurang dan landai,’’ kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pacitan Ratna Budiono.

Karena itu, ia menuturkan, tidak ada lagi pohon cemara udang sebagai penahan ombak alias sabuk hijau dan warung di tepi pantai yang roboh diterjang gelombang pasang. Kendati demikian, naiknya air laut dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang diterima BPBD Pacitan, gelombang pasang itu diperkirakan hingga sepekan ke depan.

Dampak gelombang pasang selama beberapa hari terakhir merobohkan sejumlah warung di tepi pantai. Berdasarkan catatan sementara, ia melanjutkan, jumlah warung yang rusak tidak kurang dari sebelas unit. Tempat makan minum itu terletak pada jarak kurang 100 meter dari bibir pantai atau garis sepadan.

Selain warung, ia menuturkan, tidak ada kerusakan lain yang menjadi dampak gelombang pasang. Karena itu, nominal kerugian dipastikan sangat minim. Namun, terjadinya fenomena alam itu mengganggu aktivitas warga yang hendak berwisata maupun mengais rezeki di pantai. 

Pantai di Pacitan memiliki panjang sekitar 70 kilometer. Lokasinya membujur dari kawasan timur ke barat yang masuk wilayah tujuh dari 12 kecamatan, yaitu Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, Kebonagung, Pacitan, Pringkuku dan Donorojo.  (RAPP002)