Sektor Pariwisata Paling Terdampak Gelombang Tinggi di Pacitan

oleh -0 Dilihat

Pacitanku.com, PACITAN – Sektor pariwisata di Kabupaten Pacitan menjadi yang paling terdampak gelombang pasang yang terjadi di kampung halaman Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama beberapa hari terakhir. Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Tri Mudjiharto, Kamis kemarin.

Tri menjelaskan bahwa tak banyak kerugian yang dialami penduduk sekitar pesisir pasca kejadian rob tersebut. Namun, dirinya tetap menghimbau para warga untuk waspada adanya rob susulan. Terutama, bagi para wisatawan.

“Bagi nelayan, kejadian seperti ini biasa. Kerugian terbesar mungkin di sektor pariwisata karena sebagian warung ada yang terendam. Oleh karena itu, kami menghimbau para warga termasuk wisatawan untuk berhati-hati,” jelasnya.

Gelombang tinggi di pantai Srau. (Foto: Info Pacitan)
Gelombang tinggi di pantai Srau. (Foto: Info Pacitan)

 

Saat gelombang pasang menerjang sejumlah warung di Pantai Klayar, Desa Sendang, Kecamatan Donorojo, Rabu kemarin, misalnya, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga yang berwenang melakukan pendataan dan perbaikan. Sebab, tempat usaha yang rusak tersebut masuk di dalam kawasan wisata.

Sebagai informasi, Pacitan memang menjadi satu di antara kabupaten di Jatim yang berada di pesisir selatan Pulau Jawa. Ada sekitar 74 pantai yang berada di Pacitan dan sebagian sudah menjadi destinasi andalan pariwisata Pacitan.



Sementara, hingga kamis kemarin, gelombang pasang di Pacitan, masih tinggi. Hingga Kamis siang, 9 Juni 2016, ketinggiannya berkisar antara 3 – 5 meter atau sama seperti sehari sebelumnya. “Tapi, frekuensinya agak berkurang dan landai,’’ kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pacitan Ratna Budiono.

Karena itu, ia menuturkan, tidak ada lagi pohon cemara udang sebagai penahan ombak alias sabuk hijau dan warung di tepi pantai yang roboh diterjang gelombang pasang. Kendati demikian, naiknya air laut dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang diterima BPBD Pacitan, gelombang pasang itu diperkirakan hingga sepekan ke depan.

Pidakan
Gelombang tinggi di pantai Pidakan. (Foto: Arif Sasono/Info Pacitan)

Dampak gelombang pasang selama beberapa hari terakhir merobohkan sejumlah warung di tepi pantai. Berdasarkan catatan sementara, ia melanjutkan, jumlah warung yang rusak tidak kurang dari sebelas unit. Tempat makan minum itu terletak pada jarak kurang 100 meter dari bibir pantai atau garis sepadan.

Selain warung, ia menuturkan, tidak ada kerusakan lain yang menjadi dampak gelombang pasang. Karena itu, nominal kerugian dipastikan sangat minim. Namun, terjadinya fenomena alam itu mengganggu aktivitas warga yang hendak berwisata maupun mengais rezeki di pantai.

Pantai di Pacitan memiliki panjang sekitar 70 kilometer. Lokasinya membujur dari kawasan timur ke barat yang masuk wilayah tujuh dari 12 kecamatan, yaitu Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, Kebonagung, Pacitan, Pringkuku dan Donorojo.  (RAPP002)