Monumen Jenderal Soedirman Pakisbaru Pacitan akan Dikelola Terpadu

oleh -0 Dilihat
Monumen Jenderal Soedirman. (Foto : Dok.Pacitanku)
Monumen Jenderal Soedirman. (Foto : Dok.Pacitanku)
Monumen Jenderal Soedirman. (Foto : Dok.Pacitanku)
Monumen Jenderal Soedirman. (Foto : Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Setelah mengalami ketidakjelasan siapa yang mengelola kawasan bersejarah sekaligus wisata Monumen Jenderal Soedirman di Pakisbaru, akhirnya pemerintah pusat berencana menyerahkan pengelolaan obyek wisata sejarah itu kepada pemerintah daerah setempat.

Rencananya, penanganan monument yang berada di puncak bukit Sobo, Pakisbaru, Nawangan itu akan dilakukan tim terpadu yang terdiri usur pemkab, pemprov, dan pemerintah pusat.

“Kita memberikan pembangunan itu kepada pemerintah daerah. Tetapi dikelola juga bersama pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan masyarakat menjadi badan pengelola,” kata Harry Widianto, Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat peninjauan ke lokasi, Selasa (29/4/2014) seperti dikutip dari Detikcom.

Lebih lanjut Harry mengungkapkan bahwa bentuknya tergantung kesepakatan di antara pihak yang terlibat. Yang terpenting, keberadaannya harus memenuhi kaidah manfaat bagi pemerintah daerah maupun masyarakat luas. Itu meliputi manfaat sejarah, edukasi, pariwisata, agama, serta beragam manfaat lain.

“Jadi bagaimana melibatkan masyarakat dalam wisata budaya. Memang undang-undang mengamanatkan pemanfaatan cagar budaya bagi sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat,” paparnya.

Sebelumnya diketahui, pemerintah pusat akan membantu menyelesaikan status kepemilikan lahan dan aset di atasnya. Setelah itu barulah tahap penyempurnakan fasilitas pendukung di sekitar monumen yang berdiri di puncak Bukit Gandrung. Seperti diorama, museum, dan berbagai sarana penunjangnya.

Saat ini, pemerintah pusat bersama Pemprov Jatim dan Pemkab Pacitan saat ini tengah berupaya menyelesaikan alih status hak milik kawasan Monumen Jendral Sudirman dari Yayasan Roto Suwarno yang merupakan pemilik lama.

Redaktur : Ajeng Miranti