Menelusuri Monumen Jenderal Soedirman, Jejak Perjuangan Sang Jenderal

oleh -6 Dilihat
Menelusuri Jejak Monumen Jenderal Soedirman Pacitan (foto dok/pacitanku)
Menelusuri Jejak Monumen Jenderal Soedirman Pacitan (foto dok/pacitanku)

Pacitanku.com, NAWANGAN— Daerahnya sejuk, pemandangannya indah, apalagi ketika waktu senja tiba, anda akan disuguhi sunset dari atas gunung dengan lukisan alam yang indah berpadu dengan kokohnya patung Jenderal besar itu. Ya, itulah nuansa natural yang bisa anda peroleh ketika anda berkunjung ke salah satu obyek wisata di Pacitan.

Tepatnya di Dusun Sobo, Desa Pakisbaru, Kecamatan Nawangan ada sebuah monument bersejarah yang menjadi saksi gigihnya perjuangan Jenderal Soedirman ketika mengalami perang gerilya. Dan perjuangan itu diabadikan dengan sebuah monument Jenderal Soedirman di Pacitan. Selain monumen, ada juga rumah yang dulu pernah dipakai jenderal Sodirman sebagai markas saat melakukan gerilya.

Kompleks Monumen Panglima Besar Jenderal Besar Sudirman terdiri atas patung Jenderal Sudirman setinggi 8 meter. Juga dilengkapi ruang perpustakaan, ruang audio visual,ruang resepsionis, mushola, toilet, pasar seni, cafetaria, lapangan, dan diorama yang menggambarkan perjuangan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia sampai pengakuan kedaulatan 27 Desember 1949 oleh Belanda atas kemerdekaan Indonesia.

Ada 38 relief di kompleks monumen ini. Relief tersebut terbuat dari perunggu yang menggambarkan perjalanan hidup Sudirman dari masa kelahiran, belajar mengaji, sekolah, kepanduan, mendirikan koperasi, menjadi anggota Peta, memimpin gerilya, hingga meninggal di Magelang. Sebelum tiba di monumen tersebut, ada 8 gerbang yang menunjukkan delapan provinsi pada 1948-1949. Masing-masing gerbang bertuliskan kata-kata motivasi dari  Jenderal Sudirman, antara lain tulisan berbunyi “Walau dengan satu paru-paru dan ditandu, pantang menyerah”.

Monumen Jenderal Soedirman ini berdiri di atas bukit yang menjadi saksi sejarah perjuangan Jenderal Soedirman. Untuk mencapai lokasi, harus melalui tiga jalur berundak, dengan jumlah anak tangga setiap ja­lurnya adalah 45, 8, dan 17, cermin dari tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan RI. Di sanalah, di tanah seluas kurang lebih 97.831 meter persegi, dan ketinggian 1.314 meter di atas permukaan laut, berdiri patung Jenderal Soedirman setinggi 8 meter.

Lihat juga berita-berita Pacitanku di Google News, klik disini.