Pesantren Tremas (3) : Abdul Manan dan Tonggak Awal Pondok

oleh -5 Dilihat
Lingkungan Pesantren tremas (Dok.Pacitanku)
Lingkungan Pesantren tremas (Dok.Pacitanku)
Lingkungan Pesantren tremas (Dok.Pacitanku)
Lingkungan Pesantren tremas (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, ARJOSARI—KH. Abdul Manan yang merupakan tokoh pendiri Pondok Tremas, seperti deikathui pada masa kecilnya bernama Bagus Darso. Sejak kecil beliau sudah terkenal cerdas dan sangat tertarik terhadap masalah-masalah keagamaan. Dalam masa remajanya beliau dikirim oleh ayahnya ke Pondok Pesantren Tegalsari Ponorogo untuk mempelajari dan memperdalam pengetahua agama Islam di bawah bimbingan Kyai Hasan Besari.

Selama di Pesantren Tegalsari, Bagus Darso selalu belajar dengan rajin dan tekun. Karena ketekunannya, kerajinannya serta kecerdasan yang dibawanya semenjak kecil itulah maka kepandaian Bagus Darso didalam menguasai dan memahami ilmu yang dipelajarinya melebihi kawan-kawan sebayanya, sehingga tersebutlah sampai sekarang kisah-kisah tentang kelebihan beliau.

Demikianlah salah satu kisah KH. Abdul Manan pada waktu mudanya di Pondok Tegalsari dalam cerita. Dan setelah Bagus Darso dianggap cukup ilmu yang diperolehnya di Pondok Pesantren Tegalsari, beliau kembali pulang ke Semanten. Di desa inilah beliau kemudian menyelenggarakan pengajian yang sudah barang tentu bermula dengan sangat sederhana.

Dan karena semenjak di Pondok Tegalsari beliau sudah terkenal sebagai seorang santri yang tinggi ilmunya, maka banyaklah orang Pacitan yang ikut belajar mengaji dan bertukar pikir dalam konteks keilmuan Islam pada beliau. Dari sinilah kemudian beliau pada akhirnya mendirikan pondok untuk para santri yang datang dari jauh yang berada di sekitar masjid.

Namun beberapa waktu kemudian pondok tersebut pindah ke daerah Tremas setelah oleh ayah KH. Abdul Manan, KH. Abdul Manan dinikahkan dengan Putri Demang Tremas Raden Ngabehi Hongggowijoyo. Menurut sejarahnya, Raden Ngabehi Honggowijoyo itu sendiri adalah kakak kandung dari Raden Ngabehi Dipomenggolo.

Diantara faktor yang menjadi penyebab perpindahan Kyai Abdul Manan dari daerah Semanten ke desa Tremas, yang paling pokok adalah pertimbangan kekeluargaan yang dianggap lebih baik beliau pindah ke daerah Tremas. Pertimbangan tersebut antara adalah, karena mertua dan istri beliau menyediakan daerah yang jauh dari keramaian atau pusat pemerintahan, sehingga merupakan daerah yang sangat cocok bagi para santri yang ingin belajar dan memperdalam ilmu agama, sehingga akhirnya berdirilah Pondok Pesantren Tremas.

Sumber : Pesantren Tremas

Redaktur : Dwi Purnawan

Edisi Liputan Khusus Redaksi Pacitanku.com kali ini akan membahas sejarah salah satu pondok di Pacitan yang memiliki latar historis Islam yang kuat di tanah jawa, dan akan tayang di website setiap hari mulai hari Sabtu, 7 -10 Desember 2013 setiap pukul 11.20 WIB.