Ini Dia Rahasia Anak-anak SMK 2 Wonogiri Juara Festival Reog Nasional 2013

oleh -1 Dilihat
Reog Ponorogo (Dok.Pacitanku)
Reog Ponorogo (Dok.Pacitanku)
Reog Ponorogo (Dok.Pacitanku)
Reog Ponorogo (Dok.Pacitanku)

Pacitanku.com, WONOGIRI—Festival Reog Nasional (FRN) XX yang digelar awal November lalu akhirnya dimenangkan oleh grup reog asal Kabupaten Wonogiri, Singo Manggolo. Festival tahunan yang digelar sekaligus perayaan Grebeg Suro tersebut ternyata dimenangkan oleh sekelompok anak – anak muda yang masih berusia muda, tepatnya anak Sekolah.

Ya, yang berhasil menjadi juara umum adalah grup SMK 2 Wonogiri. Lalu, apa kunci keberhasilan anak – anak yang masih berusia SMA ini mengalahkan grup reog lain yang lebih berpengalaman dan senior? Berikut ulasan redaksi Pacitanku.com.

Seperti diberitakan sebelumnya di Pacitanku.com, SMK 2 Wonogiri sukses menjadi juara umum FRN 2013, namun tidaklah mudah bagi grup Singa Manggala Muda meraih gelar tersebut. Persaingan sangat ketat. Di samping grup-grup andal tuan rumah, ikut serta pula kelompok-kelompok reog dari berbagai daerah se-Nusantara.

Dalam partai final, singo manggolo mampu mengalahkan grup andalan tuan rumah dan juara bertahan Bantarangin Singa Jaya DKI Jakarta. Atas keberhasilan tersebut, Singa Manggala Muda menerima piala bergilir dari presiden, piala tetap, dan uang pembinaan Rp 7 juta. Tak hanya bagi sekolah, lanjut Dikin, prestasi itu juga menjadi kebanggaan Kabupaten Wonogiri dan Provinsi Jateng.

Salah satu kunci keberhasilan tim muda ini adalah kekompakan dan latihan intensif selama 45 hari, dengan rentang waktu sejak pukul 15.00 WIB sampai malam hari. Mereka dilatih seniman tari yang juga koreografer Ludiro Pancoko dari Sanggar Dharma Giri Budaya, Wonogiri.

Tim reog ini terdiri dari 84 personel, empat warok, empat pembarong, pemeran tokoh sentral Prabu Klana Sewandana, empat penari Bujangganong, 12 penari jatilan kuda kepang, 12 pemeran warok muda dan dua warok sepuh, ditambah 12 seniman pengrawit dan lainnya berperan sebagai pangombyong.

Tim reog yang dimiliki oleh sekolah yang beralamat di Bulusari Bulusulur, Jalan Raya Wonogiri – Ngadirojo km. 3 ini juga memiliki kesemangatan berlatih. Adapun penilaian selama lomba didasarkan pada aspek wiraga (gerak tarian), wirasa (keselarasan), dan wirama (sinergi dengan irama instrumen pengiring). Dari akumulasi penilaian masing-masing kategori itu, grup SMK 2 Wonogiri meraih angka tertinggi.