Dindik Pacitan Apresiasi UNAIR Bekali Guru PJOK Jadi Kader Penggerak Peningkatan Imunitas Siswa

oleh -9 Dilihat
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dindik Pacitan Eka Priadi. (Foto: Sulthan Shalahuddin/Pacitanku)

Pacitanku.com, PACITAN – Dinas Pendidikan (Dindik) Pacitan mengapresiasi Program studi (Prodi) Magister Ilmu Kesehatan Olahraga (Ikesor) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR).

Apresiasi itu adalah terkait pelatihan penguatan peran Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) se-Kabupaten Pacitan dalam peningkatan kebugaran dan imunitas siswa, Minggu (27/8/2023) di kantor Dindik Pacitan.

“Dinas Pendidikan mengapresiasi dan rasa terima kasih kepada Prodi Magister Ikesor FK UNAIR  yang telah berkenan memberikan perhatian masyarakat Kabupaten Pacitan, terutama pada Guru Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),”kata Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dindik Pacitan Eka Priadi saat dikonfirmasi Pacitanku.com, Minggu siang.

Baca juga: UNAIR Dorong Penguatan Peran Guru PJOK se-Pacitan Tingkatkan Kebugaran dan Imunitas Siswa

Lebih lanjut, Eka mengungkapkan kegiatan riset yang merupakan bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Magister Ikesor FK UNAIR pertama kali disampaikan di Pacitan.

“Ini hasil riset yang pertama kali disampaikan ke Pacitan, saya merasa bersyukur dan terima kasih, teman-teman guru diberi bekal tentang peningkatan imunitas dan kebugaran siswa,”ujar dia.

Hasil dari pelatihan itu, kata Eka, akan sangat bermanfaat bagi guru PJOK yang nanti bisa mengaplikasikan di sekolah masing-masing.

“Insya allah nanti sangat bermanfaat bagi bagi teman-teman guru PJOK tentunya, karena  memang guru PJOK yang paling dekat terhadap anak. Insya allah nanti guru olahraga ini akan bisa mengaplikasikan kegiatan ini di sekolah masing-masing dan akan bermanfaat untuk Kabupaten Pacitan,”jelasnya.

Eka juga mengimbau kepada guru PJOK untuk mengikuti pelatihan dengan baik dan ditindaklanjuti setelah kegiatan.

“Selain waktu pelaksanaan yang dilaksanakan diikuti dengan sebaik baiknya juga nanti waktu setelah selesainya pelatihan ini segera ditindaklanjuti dengan melaksanakan apa yang diinstruksikan waktu pelatihan ini, Insya allah teman-teman guru laksanakan dengan sebaik-baiknya di sekolah masing-masing,”pungkasnya.

Dalam kegiatan itu, para peserta yang merupakan guru Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dari Sekolah menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Pacitan dilatih untuk menjadi kader penggerak peningkatan kebugaran dan imunitas siswa.

Sejumlah instrumen diberikan dalam kegiatan itu, diantaranya adalah survey imunitas mandiri (SIM) dan juga senam imunitas mandiri.

Ketua pelaksana PKM Prodi Magister Ikesor FK UNAIR, Prof Dr Bambang Purwanto, dr, M.Kes mengungkapkan instrument yang dibuat oleh Prodi Magister Ikesor FK UNAIR bisa membantu memprediksi status kekebalan tubuh seseorang secara mandiri sebelum mereka itu harus datang ke lain.

Prof Bambang mengatakan instrument yang dibangun adalah suatu hal yang sederhana, yang bahkan di buktikan anak-anak dan remaja pun itu bisa melakukan tes kebugaran tanpa harus pergi ke laboratorium atau minta tolong orang yang sudah dewasa.

“Memang kita sengaja menyasar anak-anak SMP, sebenarnya mereka kita buktikan bahwa instrumen ini sangat mudah dilakukan, cukup  menjawab, kurang lebih 10 pertanyaan yang kemudian itu kita sudah develop dalam google form yang mereka bisa akses itu kapan saja,”ujar Prof Bambang.

Adapun cara kerjanya, kata dia, adalah mengisi form tersebut. Dimana jika skornya lebih dari 6 gitu, maka statusnya kekebalan tubuhnya bagus. Sementara jika kurang dari 6 status kekebalan tubuhnya  sedang rendah.

Selain mengisi form tersebut, pihaknya juga menitipkan instrumen kepada guru PJOK untuk dilatihkan pada siswanya, yakni senam imunitas mandiri.

“Mereka (siswa, red) dilatih untuk melakukan senam imunitas mandiri yang sudah dilakukan riset, dilakukan cukup 10 menit sekali, jadi tidak lama, kita buat sederhana, singkat dan mudah, tapi manfaatnya luar biasa, kalau senam ini dilakukan secara rutin 3-5 kali seminggu, 10 menit sekali selama kurang lebih 3 bulan, itu akan mengubah status imunitas,”pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.