Pacitanku.com, PACITAN – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pacitan menemukan fakta belasan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sekolah di sekolah formal.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi II DPRD Pacitan Rudi Handoko, baru-baru ini.
“Kami melakukan sidak di SD Negeri Losari I Tulakan, ada murid ABK sekitar 16 yang sekolah di sekolah formal, tentu ini seharusnya menjadi perhatian khusus bagi Dinas Pendidikan,”kata Ketua Komisi II DPRD Pacitan Rudi Handok saat dikonfirmasi awak media baru-baru ini.
Lebih lanjut, Rudi mengatakan saat Komisi II melakukan inspeksi mendadak (Sidak), Gedung sekolah sudah ada.
“Logikanya sekolah formal kan tidak juga ada kapasitas mengajar (ABK) disitu, gedungnya sudah ada tapi ternyata setelah kami sidak, tidak ada gurunya,”tandas dia.
Atas temuan itu, Rudi berharap Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas Pendidikan bisa bekerja sama dengan Dinas Sosial bagaimana mengatasi persoalan tersebut.
“Ini harus ada tindakan, jangan muncul dampak negatif, perlu tindakan, menyikapi adanya anak berkebutuhan khusus di sekolah formal, atau ada solusi lain, misalnya guru dari SLB diperbantukan mengajar, dulu sempat kalau tidak salah ada kerjasama dengan Dinsos,”pungkasnya.
