Handaya Aji Kritik Pedas Ringkasan Penyesuaian APBD untuk Refoccusing

oleh -0 Dilihat
Handaya Aji. (Foto: Yuniardi Sutondo)

Pacitanku.com, PACITAN – Anggota DPRD Pacitan Handaya Aji, kembali menyampaikan kritik pedas terkait penyesuaian APBD untuk refoccusing dan realokasi penanganan coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang diduga sarat dengan permainan.

Ia lantas menyebutkan ringkasan perubahan APBD Tahun Anggaran 2020, yang dianggapnya hanya uraian data bodong.

“Ini data yang diduga bodong. Sebab memuat perincian anggaran yang tidak masuk akal. Kami menduga ada upaya pembohongan publik dibalik utak-atik anggaran untuk refoccusing penanganan covid-19 ini,” ujar legislator yang akrab disapa Yoyok ini, Ahad (10/5).

Menurut Yoyok, ada beberapa pos anggaran yang diduga kuat sarat dengan permainan. Sebagai contoh pada kode rekening 5.2.2.15. dengan uraian belanja perjalanan dinas.

Sebelum dilakukan perubahan memuat besaran angka sejumlah Rp 765.243.083.100. Dan setelah perubahan ada pengurangan anggaran sebesar Rp 74.102.768.100. Sehingga besaran pos perjalanan dinas setelah perubahan menjadi Rp 691.140.315.000.

“Namun setelah di breakdown, total anggaran tidak sesuai. Dari ratusan juta anggaran induk setelah perubahan, hanya ketemu angka sekitar Rp 55 miliar sekian,” ujarnya.

Wakil rakyat dari Dapil Kecamatan Tulakan-Kebonagung ini lantas membeber kode rekening secara berurutan yang jumlahnya memang jomplang dari pagu induk.

Misalnya, lanjut Yoyok, kode rekening 5.2.2.15.01 dengan uraian belanja perjalanan dinas dalam daerah sebesar Rp 23.099.218.925 sebelum perubahan, menjadi Rp 23.413.739.825 atau ada penambahan sebesar Rp 314.520.900.

Berikutnya kode rekening 5.2.2.15.02 dengan uraian belanja perjalanan dinas luar daerah sebesar Rp 32.728.889.000 menjadi Rp 32.864.239.000 atau ada pengurangan sebesar Rp 135.350.000.

Yang ketiga kode rekening 5.2.2.15.03 dengan uraian perjalanan dinas luar negeri sebesar Rp 100.000.000. Tidak ada pengurangan atau penambahan.

“Dari tiga pos rekening tersebut, kalau diakumulasikan hanya ketemu angka sekitar Rp 55 miliar sekian. Tetapi di pagu induk terposting nominal sampai Rp 691 miliar lebih. Oleh sebab itu, ini saya duga sebagai data bodong dan ada upaya pembohongan publik,” jelas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Selain pos perjalanan dinas, Yoyok juga mengkritisi pos belanja barang dan jasa dengan kode rekening 5.2.2 yang jumlahnya sebesar Rp 67.441.918.515 menjadi Rp 67.663.551.840 atau ada penambahan sebesar Rp 221.633.325.

Dari pagu induk tersebut kalau di breakdown dari kode rekening 5.2.2 hingga 5.2.3.25 sudah terakumulasi sekitar Rp 1,5 triliun.

“Data ini sangat tidak masuk akal. Kalau sampai salah jumlah, masa di era serba canggih seperti ini, bisa terjadi hal seperti itu. Kami sebagai wakil rakyat berhak tahu, ada apa sebenarnya dibalik utak-atik anggaran tersebut,” tegasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan