Paguyuban Pedagang Pasar Minulyo Pacitan Minta Gugus Tugas Berikan Kompensasi

oleh -2 Dilihat
Sejumlah pedagang Pasar Minulyo Pacitan saat berjualan. (Foto: Dwi Purnawan/Pacitanku.com)

Pacitanku.com, PACITAN –  Kegiatan operasi pasar yang dilaksanakan Disperindag Pacitan bekerja sama dengan Gudang Semi Permanen (GSP) Perum Bulog Pacitan, Rabu (6/5) besok di gedung Gasibu Swadaya, bakal mendapat perlawanan keras dari paguyuban pedagang di pasar tradisional Minulyo.

Mereka meminta agar Pemkab Pacitan, membatalkan kegiatan yang dipandang banyak merugikan pedagang pasar. Salah satunya, adalah John Vera Tampubolon.

Anggota paguyuban pedagang pasar Minulyo ini mengatakan, kalau seandainya gugus tugas tetap akan melaksanakan operasi pasar, para pedagang akan menuntut ganti rugi pada Pemkab Pacitan.

“Jika terpaksa diterapkan, maka konsekwensinya, gugus tugas wajib mengganti penghasilan Rp 100 ribu sampai dengan Rp 500,000 per pedagang. Kerugian dimulai dari pukul 13.00 sampai dengan pukul 15.00 Wib,” kata John Vera, Selasa (5/5).

Pria yang juga sebagai ketua Ormas Pro Jokowi (Projo) Pacitan ini sangat menyayangkan sikap gugus tugas yang terkesan menafikan keluh kesah para pedagang selama ini di pasar.

“Mereka (pedagang) selama ini banyak mengalami kehilangan omset ditengah wabah coronavirus. Namun pemkab melalui gugus tugas kok tega-teganya menyelenggarakan operasi pasar dan menjual bahan kebutuhan pokok dibawah harga kami yang di pasar,” keluhnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Disperindag Pacitan, Heru Sukresno, menegaskan, bahwa kegiatan operasi pasar, juga bagian dari instruksi gugus tugas nasional dalam rangka menstabilkan harga saat menjelang hari raya Idul Fitri dan dampak COVID-19.

“Kegiatan itu, bagian dari Instruksi gugus tugas nasional. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Polres. Sebab bagaimanapun juga, Polres masuk dalam struktural gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Pemkab Pacitan,” jelasnya, secara terpisah.

Heru berharap, dengan adanya operasi pasar, masyarakat Pacitan akan banyak terbantu dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga murah dan terjangkau. “Kegiatan ini juga sebagai upaya penanganan dampak ekonomi akibat wabah coronavirus,” tegasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan