Bupati Pacitan Minta Grade Makanan Penghuni Wisma Atlet Dinaikkan

oleh -0 Dilihat
Wisma Atlet Pacitan disiapkan jadi tempat isolasi terpusat pasien COVID-19. (Foto: Istimewa)

Sempat Marah Rakyatnya Dikasih Makan Nasi Kucing

Pacitanku.com, PACITAN –  Bupati Pacitan Indartato, dikabarkan sempat marah besar setelah membaca pemberitaan media soal menu makanan bagi sejumlah penghuni di wisma atlet yang dikatakan tak ubahnya seperti nasi kucing dan lauk ikan asin.

Baca juga: Warganet Keluhkan Menu Makanan di Wisma Atlet Pacitan

Menurut keterangan juru bicara satuan gugus tugas (satgas) percepatan penanganan coronavirus disease 2019 (COVID-19) Pemkab Pacitan, Rachmad Dwiyanto, Bupati Pacitan Indartato bersama Sekkab Heru Wiwoho dan Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra, KH Mahmud, langsung melakukan sidak ke Dinas Kesehatan.

“Beliau meminta klarifikasi atas beredarnya kabar nasi kucing di wisma atlet. Dan rupanya, kabar tersebut benar adanya. Karena itu, Pak Bupati marah besar rakyatnya diperlakukan seperti itu,”cerita Rachmad, Selasa (5/5).

Untuk itu, mulai Selasa (5/5/2020) hari ini, terkait penyediaan makan pasien karantina di wisma atlet, tak lagi diserahkan ke Posko BPBD, namun sepenuhnya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Pacitan.

“Urusan makan pasien diserahkan ke Dinas Kesehatan. Bukan lagi menjadi tanggung jawab BPBD,”jelas mantan Kepala Dinas Kesehatan Pacitan ini.

Tak hanya itu, lanjut Rachmad, Bupati Indartato juga meminta ada kenaikan grade nilai makanan yang disetarakan dengan standar makan bupati.

Semula uang makan bagi pasien di wisma atlet di banderol Rp15 ribu dipotong PPh, untuk sekali makan per pasien. Saat ini, bupati memerintahkan agar nilai makan pasien dinaikkan menjadi Rp35 ribu per orang, untuk sekali makan. Sehingga dalam sehari, satu pasien dianggarkan Rp105 ribu.

“Jumlah tersebut belum dikurangi PPh. Sehingga bersihnya sekitar Rp 31.500 per pasien untuk sekali makan. Ini perintah beliau dan mulai detik ini harus dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, bukan lagi BPBD,”tegas mantan Kepala Dinas Kesehatan Pacitan ini.

Baca juga: Wisma Atlet Pacitan Kembali Jadi Tempat Karantina, Kebutuhan Penghuni Harus Ditingkatkan

Selain persoalan makanan, lanjut Rachmad, bupati juga memerintahkan adanya ketersediaan sarpras yang memadai di wisma atlet. Hal tersebut merujuk standar pelayanan di rumah sakit. Termasuk jamban juga harus bersih.

“Kalau kurang tenaga kebersihan, bupati juga memerintahkan untuk merekrut tenaga harian lepas yang akan ditugaskan di wisma atlet,”pungkasnya.

Pewarta: Yuniardi Sutondo
Editor: Dwi Purnawan