Sungai di Karangrejo Meluap, Satu Jembatan Putus

oleh -30 Dilihat
Sungai di Desa Karangrejo dan Desa Gayuhan, Kecamatan Arjosari meluap pada Jumat (14/2/2020) malam. (Foto: Amrudin Nedjad/Twitter)

Pacitanku.com, PACITAN – Sungai di Desa Karangrejo dan Desa Gayuhan, Kecamatan Arjosari meluap pada Jumat (14/2/2020) malam.

Menurut keterangan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik adan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan Aswin Rika Wijaya, peristiwa tersebut akibat terjadinya hujan deras di kawasan tersebut.

“Jadi memang benar mas, minggu-minggu ini, dua sampai tiga hari belakangan, mengalami hujan cukup tinggi, terjadi di beberapa kecamatan, Bandar, Nawangan, Tulakan, Tegalombo, Arjosari, ini ada kemarin ada luapan sungai ada di kecamatan Arjosari, di desa Gayuhan dan Desa Karangrejo, air dari kecamatan atas mengalir ke Arjosari,”katanya saat dihubungi Pacitanku.com melalui sambungan telepon, Sabtu (15/2/2020).

Akan tetapi, kata Aswin, luapan itu langsung cepat turun seketika dikarenakan disitu sungainya sangat dangkal.

Pemerintah Desa (Pemdes) di dua desa terdampak luapan sungai, yakni Desa Karangrejo dan Desa Gayuhan juga sudah melakukan komunikasi ke pihak terkait agar segera dilakukan normalisasi sungai.

“Kemarin juga kepala desa karangrejo juga gayuhan juga melakukan komunikasi dengan pemerintahan, bupati, PU dan dan sebagainya, terutama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, mereka mengajukan normalisasi sungai,”kata Aswin.

Untuk dampak, Aswin menyebutkan satu jembatan di Desa Karangrejo putus, yang berada di RT/RW VII/VI Dusun Trobakal, Desa Karangrejo, Arjosari.

“Kalau dampak, di Arjosari, di Karangrejo, itu ada salah satu jembatan yang putus, jembatan putus itu tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, tapi juga tidak menghambat akses yang ada,”tandasnya.

Selain kejadian bencana alam pada Jumat malam tersebut, Aswin mengatakan juga terjadi luapan air di belakang Pondok Tremas, Desa Tremas Kecamatan Arjosari pada Sabtu (15/2/2020).

“Itu dikarenakan ada sumbatan kaleng dan sebagainya setelah lama menumpuk, tapi sekarang sudah mulai surut,”kata Aswin.

Aswin mengimbau keapda masyarakat untuk selalu waspada mengingat hujan dengan intensitas tinggi kemungkinan masih akan terus terjadi hingga Maret 2020 mendatang.

“Imbauannya, masih tetap mengharap warga masyarakat untuk selalu waspada, karena kan dalam satu bulan terakhir ini satu bulan, dari BMKKG dalam curah hujan tinggi, berakhir pada bulan maret,sekitar  1,5 bulan lagi,”pungkasnya.

Pewarta: Dwi Purnawan